Apa itu Influencer?
Secara umum, influencer adalah individu yang memiliki pengaruh di suatu kalangan tertentu.
Dalam konteks marketing, influencer berpengaruh di ranah social media. Mereka biasanya cukup aktif di suatu platform, kemudian membangun citra di platform tersebut.
Pastinya mereka memiliki follower dalam jumlah cukup besar. Follower itulah yang jadi audiens mereka.
Para follower itu tertarik untuk mengikuti karena pengaruh gagasannya, karyanya, citranya, atau hal yang mereka bagikan.
Influencer bukan sekedar selebriti. Mereka bisa berasal dari background apapun. Mulai dari fotografer, illustrator, makeup artist, pecinta makanan, hingga ibu rumah tangga yang suka berbagi masalah parenting.
Anda juga berpeluang jadi
Sekarang ini, influencer juga sering disebut dengan istilah KOL atau Key Opinion Leader. Orang-orang dari digital marketing agency lah yang mempopulerkan istilah tersebut.
Nah, pemilik bisnis biasanya memanfaatkan pengaruh mereka untuk mendukung kegiatan pemasaran.
Apa itu Influencer Marketing?
Influencer marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang memanfaatkan influencer untuk menjangkau audiens tertentu.
Sebagai catatan, influencer bukanlah sekedar marketing tools. Mereka adalah manusia, yang memiliki aset hubungan sosial.
Pemilik bisnis bisa berkolaborasi dengan mereka, memanfaatkan aset tersebut untuk mencapai tujuan pemasaran.
Bentuk kerja samanya bisa berupa endorsement, brand ambassador, sponsored content, give away, dll.
Sebenarnya Anda sudah bisa melihat banyak contoh pengaplikasian strategi semacam ini.
Vibe mengajak beberapa artist seperti Uus, Onadio, Gading Marten, dll untuk menjadi brand ambassador. Mereka tidak hanya membuat konten untuk mempromosikan Vibe, tapi juga jadi wajah Vibe di publik.
Agung Hapsah cukup sering membuat sponsored content. Banyak orang menyukai konten bersponsor buatannya karena sangat berkualitas. Salah satu contohnya adalah videonya yang berjudul “Cara bikin iklan”.
Asus mensponsori video tersebut untuk mempromosikan produk laptop terbarunya yang andal dalam menunjang video production.
Awkarin cukup aktif melakukan endorsement. Biasanya, dia mempostingnya di IG stories. Salah satu contohnya adalah endorsement-nya untuk @theluxurypajamas.id
Tidak hanya aktif melakukan endorsement, dia juga cukup sering melakukan giveaway.
Bintang Emon cukup aktif di Twitter. Dia sering melakukan endorsement atau membagikan sponsored content di akun Twitternya.
Salah satu contohnya adalah promosinya untuk Flip.

Jenis-jenis Influencer
Anda tentu sudah cukup mengenal istilah Selebgram, Selebtwit, Blogger, atau Youtuber. Terminologi tersebut digunakan untuk mengkategorikan influencer berdasarkan platform yang mereka gunakan.
Selain itu, pengkategoriannya juga bisa mengacu pada jumlah followernya. Berikut pembagiannya menurut influencermarketinghub.com:
- Nano. Jumlah follower-nya kurang dari 1000.
- Micro. Jumlah follower-nya antara 1000 sampai 40 ribu.
- Macro. Jumlah follower-nya antara 40 ribu hingga 1 juta.
- Mega. Jumlah follower-nya lebih dari 1 juta.
Pengkategorian di atas untuk melihat jangkauannya. Hal tersebut juga akan menentukan rate mereka.
Influencermarketinghub.com juga membuat pengkategorian berdasarkan jangkauannya. Ada dua tipe dalam kategori ini, yaitu Selebriti dan Key Opinion Leader (KOL).
Cara Memilih Influencer
Sebagai pemilik bisnis, Anda tidak boleh sembarangan mempekerjakan influencer. Jangan hanya sekedar memilih yang seksi-seksi. Pisahkan dulu antara fantasi dan kepentingan bisnis.
Berikut ini adalah sedikit tips supaya Anda tidak salah memilih.
#1. Sesuaikan dengan Budget Pemasaran
Jika Anda masih menjalankan bisnis dalam skala kecil atau menengah, budget pemasarannya pasti masih terbatas.
Jangan terlalu memaksakan diri untuk mengejar tipe makro. Anda bisa mengoptimalkan tipe nano dan mikro.
Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan beberapa tipe makro atau mega yang ingin mendukung UMKM dan rela memberi endorsement gratis. Anda hanya perlu memberi mereka produk yang Anda jual
Apabila budget pemasarannya cukup besar, tidak masalah untuk mempekerjakan tipe makro. Jika mampu, Anda juga bisa juga menggunakan jasa tipe mega.
Tapi ingat, budgeting Anda harus tepat. Jangan sampai salah budgeting dan uang Anda jadi terbuang sia-sia.
#2. Sesuaikan dengan Target Audiens
Meski Anda memiliki uang layaknya sultan, Anda tetap tidak bisa asal mempekerjakan tipe makro apalagi mega.
Jika ingin pemasaran berjalan efektif, Anda harus menyesuaikan dengan audiens yang Anda targetkan. Dengan kata lain, Anda harus memilih seseorang yang niche-nya selaras dengan bisnis Anda.
Misalnya Anda menjual produk bayi. Atta Halilintar tentu bukan pilihan yang tepat.
Anda tentu butuh seseorang yang memiliki anak balita dan berpengaruh di ranah parenting.
#3. Pertimbangkan Reputasi
Reputasi berkaitan dengan citranya di mata masyarakat dan profesionalitas kerja.
Hal yang berkaitan dengan citra misalnya, apakah orang tersebut sempat bersinggungan dengan kasus hukum atau tidak.
Sedangkan masalah profesionalitas kerja berkaitan dengan bagaimana mereka melaksanakan brief dan komunikasi pada saat bekerjasama.
#4. Pertimbangkan Kebiasaan Posting
Kebiasaan posting influencer berpengaruh cukup krusial dengan konten promo milik Anda.
Jika orang tersebut terlalu sering update setiap harinya, konten promo Anda bisa cepat tenggelam.
Tapi bukan berarti Anda harus memilih yang jarang update. Hal itu merupakan salah satu indikasi engagement rendah.
Selain itu, perhatikan juga kebiasaanya melakukan promo. Eksekusinya baik atau tidak.
#5. Pertimbangkan Engagement
Engagement berkaitan dengan seberapa aktif follower terhadap setiap postingan yang dibuat.
Salah satu tolok ukurnya adalah jumlah komentar per post.
Hal ini juga menunjukan seberapa besar pengaruh orang tersebut bagi followernya.
Pada akhirnya tidak akan efektif jika Anda memilih seseorang yang followernya tinggi tapi engagement-nya rendah.
Itu dia beberapa tips untuk memilih influencer.
Tapi strategi influencer marketing tidak berhenti sampai di sini. Anda tetap harus menjalankan program workfow, lakukan pemantauan dan pelacakan pada matrik utama persebaran konten, dan mengoptimalkan persebaran atau distribusi.
Mengapa Influencer Marketing Penting untuk Dijalankankan?
Sekarang ini, cara pandang orang-orang dalam membeli barang sudah berubah.
Kepercayaan mereka terhadap iklan sedikit menurun. Orang-orang bahkan cenderung menskip tampilan iklan digital.
Mereka lebih tertarik membeli barang karena referensi dari orang yang ia kenal. Entah itu teman, keluarga atau orang yang mereka ikuti di sosial media.
Itulah salah satu alasan mengapa Anda harus berinvestasi di influencer marketing.
Selain itu, strategi ini juga memiliki banyak manfaat dan kelebihan, yaitu:
- Jangkauan promosi Anda bisa lebih luas.
- Konten promosi bisa mendapat eksposur tinggi.
- Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk dan brand Anda.
- Materi iklan Anda akan mendapat perhatian lebih.
- Lebih berpotensi mendongkrak penjualan dan ROI (return of investment).
Sudah saatnya Anda berinvestasi di strategi ini. Hal ini bisa menunjang digital marketing Anda lebih powerful. Rencanakan dengan tepat supaya hasilnya optimal.
Influencer Marketing: Investasi Tepat untuk Menarik Perhatian Audiens
Influencer memiliki pengaruh besar terhadap audiensnya. Pemilik bisnis biasanya memanfaatkan hal itu untuk menunjang pemasaran produk. Strategi semacam ini semakin populer sejak sosial media terus bertumbuh.
Untuk menjalankannya, Anda harus lebih dulu menetapkan target audiens. Setelah itu, Anda harus memilih influencer yang memiliki audiens setipe.
Dalam memilih influencer, Anda harus memperhatikan banyak hal, mulai dari keselarasan tipe audiens, ketersediaan budget, reputasi, kebiasaan posting dan juga engagement.