Apa itu API? Cara Kerja, Jenis dan Manfaatnya

API merupakan singkatan dari Application Programming Interface. Hal ini biasa dimanfaatkan oleh programmer untuk mengembangkan suatu aplikasi. 

Dengan adanya API, pemrograman suatu aplikasi bisa lebih efisien. Selain itu, aplikasi yang dikembangkan bisa memiliki fitur yang menunjang keandalannya.

Ulasan berikut ini akan membahas pengetahuan dasar tentang API atau Application Programming Interface.

3/5 - (2 votes)

Apa itu API ?

API adalah  satu set kode pemrograman yang memungkinkan transmisi data antara satu aplikasi dengan aplikasi lain. 

Set kode tersebut terdiri dari beberapa elemen, yaitu: function, protocols, interface dan tools lain. Semua hal itu tersimpan dalam suatu library.

Sederhananya, API merupakan penghubung antara aplikasi yang sedang di develop dengan aplikasi lain. Jadi antar aplikasi tersebut bisa saling berbagi data. 

Bahkan, dua aplikasi yang dibangun dengan bahasa pemrograman yang berbeda, bisa saling terhubung dengan adanya skema ini.

Dampaknya, fungsi yang dimiliki aplikasi lain bisa dijalankan di aplikasi baru yang sedang di develop. 

API sudah disediakan oleh pihak ketiga. Programmer hanya perlu mengambil API key dan menyematkannya ke program aplikasi yang sedang dibuat. 

Contoh API yaitu adanya fitur Google Maps di suatu web. API Google Maps disediakan oleh Google secara publik.

Programmer tidak perlu membuat kode sendiri untuk bisa menghadirkan fitur maps. Dia hanya perlu mengambil API Google Maps dan dimasukan dalam jajaran kode aplikasi. 

API Google Maps sudah disediakan oleh Google sebagai pihak ke 3. Programmer tidak perlu tahu seperti apa kode untuk membangun Google Maps. Setelah itu, fitur Google Maps sudah bisa muncul dalam web.

Setelah mengetahui definisi API, Anda juga perlu memahami bagaimana API bekerja.

Bagaimana Cara Kerja API?

What's an API and Why Do You Need One?
Sumber: govtech.com

Untuk memudahkan pemahaman Anda, ulasan mengenai cara kerja API akan menggunakan contoh kasus pada website agen perjalanan. Cara kerjanya akan dibagi dalam 4 tahap, yaitu:

Tahap #1. Aplikasi Mengakses API

Tahap ini terjadi pada saat user mengakses website. Misalnya user ingin melihat jadwal penerbangan menuju kota tertentu. 

Aplikasi web agen perjalanan akan mengakses API dari seluruh maskapai penerbangan yang telah dihubungkan. 

Tahap #2. API Meneruskan Permintaan Aplikasi ke Server

Untuk bisa memberikan informasi yang dibutuhkan user, API meneruskan permintaan aplikasi web ke server asal. Server asal yang dimaksud adalah server dari aplikasi maskapai yang terhubung oleh API. 

Pada proses ini, API akan melakukan request ke server masing-masing maskapai. Proses ini terjadi secara bersamaan.

Dengan demikian, informasi yang nantinya didapatkan bisa menyeluruh. Jadi, aplikasi biro perjalanan bisa menampilkan ketersediaan penerbangan dari seluruh maskapai, menyesuaikan filter yang dibuat user.

Tahap #3. Server Merespon dengan Informasi

Server akan mencari informasi sesuai request API. Setelah menemukannya, server akan memberikan informasi tersebut ke API.

Informasi yang disampaikan biasanya berupa waktu penerbangan, ketersediaan tempat duduk, dll. 

Tahap #4. API Meneruskan Informasi ke Aplikasi

Informasi yang ditemukan server akan diteruskan oleh API ke aplikasi web biro perjalanan. Aplikasi web biro perjalanan kemudian akan menampilkan informasi tersebut. 

Desain interface untuk menampilkan informasi jadwal penerbangan akan menyesuaikan API.

Itu dia gambaran tentang cara kerja API secara umum. Pada dasarnya ada banyak jenis API. Efek atau fungsionalitasnya tentu saja berbeda-beda. Tapi, secara umum, sistem kerjannya berjalan seperti penjelasan di atas.

Apa Saja Jenis-jenis API?

Berikut ini adalah jenis API yang dikategorikan berdasarkan ketersediaannya atau release policies.

Public API

Public API adalah API yang aksesnya terbuka dan bisa digunakan secara umum. 

Anda bisa menggunakannya dengan mendaftar ke platform penyedia API.

Public API terbagi lagi dalam dua jenis yaitu open API dan commercial API.

Open API adalah Public API yang bisa digunakan secara bebas tanpa biaya. Salah satu Open API yang paling populer adalah Google Maps.

Sedangkan pada Commercial API terdapat biaya berlangganan yang harus dibayarkan. 

Private API

Hal ini adalah kebalikan dari Open API. Private API aksesnya tidak terbuka secara umum. 

Private API dikembangkan untuk kebutuhan internal perusahaan. In-house developer bisa mengembangkan hal ini untuk mengintegrasikan sistem IT suatu perusahaan. 

Private API juga bisa digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang bisa diakses pelanggan, tapi butuh integrasi data dengan sistem internal perusahaan.

Partner API

Jenis ini dipromosikan secara terbuka. Tapi, API hanya bisa digunakan jika perusahaan sudah menjadi mitra. Ditandai dengan adanya kesepakatan atau perjanjian.

Berikut ini adalah jenis API yang dikategorikan berdasarkan penggunaannya.

Database API

Memungkinkan suatu aplikasi terhubung dengan DMS atau Database Management System. Contohnya adalah Database API Drupal 7 dan Database API ORDS.

Operating System API

API jenis ini menentukan bagaimana aplikasi dapat menggunakan layanan dan resource dari suatu sistem operasi. Contohnya adalah API Windows dan API Linux.

Remote API

Remote API menentukan standar interaksi suatu aplikasi yang berjalan di mesin berbeda. Dengan kata lain, API ini memungkinkan suatu aplikasi mengakses resource dari luar device yang digunakan untuk melakukan request. 

Aplikasi yang bisa diakses secara remote umumnya terhubung dengan jaringan internet. Maka dari itu, kebanyakan Remote API ditulis menggunakan standar web.

Contoh Remote API adalah Java Database Connectivity API dan Java Remote Method Invocation API.

Web API

Web API adalah API untuk menunjang aplikasi berbasis Web. Jenis ini mengirimkan request dari aplikasi web dan respon dari server menggunakan Hypertext Transfer Protocol (HTTP).

Apa Fungsi dan Manfaat Menggunakan API?

Di atas sudah disinggung sedikit mengenai fungsi API. Secara umum, fungsi Application Programming Interface adalah menghubungkan dua aplikasi. 

Tujuannya, mendapatkan fungsionalitas dari suatu aplikasi untuk disematkan di aplikasi yang sedang dikembangkan.

Pada poin ini akan dijelaskan lebih spesifik tentang fungsi API dan manfaat dari API.

1. Menunjang Kostumisasi Fitur Aplikasi

Saat membuat suatu aplikasi, Anda tentu ingin menghadirkan sejumlah fitur yang dibutuhkan user. 

API memungkinkan Anda melakukan kustomisasi fitur pada suatu aplikasi. Anda hanya perlu mencari API key dari suatu fitur yang dibutuhkan. Misalnya, fitur Google Maps, Facebook Login, pemesanan maskapai penerbangan, dll.

2. Integrasi Data

Menghubungkan suatu aplikasi dengan aplikasi lain tentu butuh integrasi data. API key juga bisa menangani hal ini. 

Misalnya di suatu web ingin ditampilkan timeline Instagram sebagai portofolio. API key Instagram bisa mengintegrasikan data akun IG ke web tersebut. 

Jadi di web bisa ditampilkan feed Instagram dari akun yang diharapkan. Saat ada user yang memberikan love atau komentar di IG melalui web, datanya akan tetap tercatat di IG.

Hal ini juga berlaku untuk web biro perjalanan seperti contoh di atas. Integrasi data memungkinkan web biro perjalanan menampilkan informasi jadwal penerbangan dari berbagai maskapai.

3. Mengurangi Beban Server

Saat Anda menggunakan API key, data yang dibutuhkan tersimpan di server penyedia API. Setiap kali ada action, aplikasi milik Anda akan mengakses data ke server asal penyedia API.

Dengan demikian beban server milik Anda akan berkurang. 

4. Mengefisienkan Waktu Developing

Adanya API akan memudahkan para programmer dalam membuat program. 

Ada banyak fitur yang sudah dihimpun dalam satu set API. Jika programmer membutuhkan suatu fitur, mereka tinggal mengambil API key yang dibutuhkan. Setelah itu bisa langsung disematkan dalam kode program dan fitur baru sudah terpasang.

Sederhananya, programmer tidak perlu melakukan coding dari 0 untuk membuat beberapa fitur tertentu yang masih bisa ditunjang dengan API. 

API: Menghubungkan Suatu Aplikasi dengan Fitur Aplikasi Lain

API bisa menunjang pengembangan aplikasi yang lebih andal. Hal tersebut memungkinkan programmer mengambil fitur dari aplikasi lain dan menerapkannya di aplikasi yang sedang dikembangkan.

Programmer juga bisa bekerja lebih efisien dengan API. Mereka tidak perlu membuat kode dari 0 untuk menghadirkan suatu fitur. 

Web API merupakan salah satu jenis yang paling populer digunakan. Tapi, pada dasarnya API ada banyak jenisnya. Setiap jenis bisa digunakan untuk berbagai tujuan.

Penutup

API adalah suatu hal yang lazim digunakan pada proses development suatu aplikasi. Hal ini bisa membantu programmer mengembangkan aplikasi yang andal secara efisien.

Semoga informasi mengenai API di atas bisa bermanfaat.

Related Post:
Picture of Jho

Jho

Saya akan berbagi tulisan tentang definisi apapun yang berkaitan dengan dunia hosting, domain dan website.

2 thoughts on “Apa itu API? Cara Kerja, Jenis dan Manfaatnya”

Leave a Comment

Content

Pilihan

Dapatkan layanan hosting unlimited murah dengan unlimited storage SSD, unlimited bandwith,litespeed webserver dan fitur unggulan lainnya di Jogjahost