Apa itu User Interface (UI)? Fungsi & Karakteristik UI yang Baik

User interface (UI) merupakan salah satu komponen penting dalam user experience (UX). UI mencakup seluruh elemen desain visual. 

UI tidak hanya mengusung desain visual yang sebatas estetik. Tapi juga bisa mempermudah user dalam mengoperasikan aplikasi. 

Maka dari itu, UI menerapkan konsep desain visual, desain interaktif dan arsitektur informasi. 

Buat Anda yang ingin belajar UI atau pemula di bidang UI, artikel berikut ini akan memberi informasi basic tentang definisi, fungsi karakteristik, dan jenis UI.

4/5 - (2 votes)

Apa itu User Interface (UI)?

Pengertian user interface adalah tampilan dari sebuah aplikasi, website atau perangkat komputer. 

User Interface atau UI jadi jembatan antara sistem dengan user. Contohnya, pada saat Anda membuka aplikasi. Tampilan yang Anda lihat itu merupakan UI. 

UI mencakup berbagai hal yang berkaitan dengan desain. Misalnya, jenis font, icon, warna, button, struktur halaman, gambar ilustrasi, animasi, dll. 

Prinsip user interface tidak terbatas pada faktor estetika semata. Tapi juga mempertimbangkan fungsionalitasnya. 

Jadi, selain menarik, UI juga harus mudah untuk user pahami dan gunakan. Percuma saja jika desainnya sangat cantik tapi Anda sebagai user bingung untuk mengoperasikannya.

Dengan kata lain, user interface merupakan penggabungan antara konsep desain visual, desain interaksi, dan arsitektur informasi.

Dalam pengembangan suatu aplikasi atau sistem, UI memiliki peran penting. Maka dari itu, hal ini perlu penanganan serius. 

Mengapa User Interface Penting?

Pada saat melihat seseorang, bagian apa yang Anda nilai? Sebelum melihat sifat, hati, dll, Anda pasti memperhatikan dulu penampilannya. Ibarat kata, dari mata turun ke hati.

Hal itu juga berlaku dengan suatu sistem atau aplikasi. Sebelum mengulik fiturnya, Anda akan menilai UI atau tampilannya terlebih dahulu. 

Lebih jauh lagi, berikut adalah beberapa fungsi user interface yang tidak bisa Anda kesampingkan.

1. Mempengaruhi User Experience

Beberapa orang masih bingung dalam memahami perbedaan UI dan UX. 

Pada prinsipnya, UX berkaitan dengan pengalaman user dalam menggunakan suatu sistem atau aplikasi. Nah, UI adalah salah satu aspek yang membentuk pengalaman tersebut.

UI sangat mempengaruhi interaksi user dengan aplikasi atau sistem. 

Supaya user bisa mengoperasikan aplikasi atau sistem dengan mudah, arsitektur informasinya harus pas. Hal tersebut mencakup elemen navigasi, kategori, penamaan label, struktur halaman, dll.

UI designer juga harus bisa menghadirkan interface yang nyaman di mata user. Contohnya adalah kontras, perpaduan warna, pemilihan font, spasi, white space, dll.  

2. Mempengaruhi Tindakan User

UI juga jadi salah satu acuan bagi user untuk memutuskan apakah akan menggunakan suatu sistem lebih lanjut, atau meninggalkannya. 

User yang mau bertahan lebih lama berpotensi menjadi loyalis. Dari user-user loyal inilah suatu aplikasi atau sistem bisa mendapat keuntungan.

Peran UI juga sangat signifikan untuk mentransformasi user pasif menjadi user aktif. Misalnya pada tombol call to action. Desain yang menarik pasti bisa mempengaruhi psikologis user untuk melakukan action tertentu.

3. Mempengaruhi Branding

UI dari sebuah web atau aplikasi merupakan elemen vital bagi branding sebuah perusahaan. Pasalnya, hal ini berperan penting dalam membentuk citra secara massal. Selain itu, UI juga bisa menciptakan suatu ciri khas.

4. Menunjang Pertumbuhan Bisnis

UI yang eksekusinya berhasil, bisa mempengaruhi banyak hal, di antaranya: Kenyamanan user, kepuasan user, dan loyalitas user. 

Perusahaan-perusahaan berusaha mencapai hal tersebut untuk menunjang bisnis terus bertumbuh.

Seperti Apa User Interface yang Baik?

Perancangan user interface adalah salah satu proses krusial dalam pengembangan aplikasi. Proses ini akan mempengaruhi bagaimana nantinya aplikasi akan dipresentasikan.

Perancangan UI tidak bisa sembarangan. Untuk mendapatkan UI terbaik, ada beberapa karakteristik yang harus terpenuhi, yaitu:

#1. Desain Menunjukan Informasi yang Jelas & Singkat

Karakteristik pertama adalah desain yang jelas. Artinya, setiap elemen button dan navigasi harus jelas arah dan fungsinya.

Misalnya untuk desain icon. Gambar pada icon harus merepresentasikan fungsinya. 

Untuk menunjang hal tersebut, perlu adanya suatu label. Labelnya bisa bersifat paten atau muncul ketika user menyorot icon-nya.

Label juga harus memberi keterangan secara singkat dan tidak bertele-tele. 

Salah satu contoh interface yang desainnya bisa menunjukan informasi yang singkat dan jelas adalah website Shopee. 

Sumber: Shopee.com

Setiap opsi atau menu memiliki desain icon dan label yang cukup jelas.

#2. Desainnya Terasa Familiar Bagi User

Desain yang tampak familiar akan membuat user mampu mengoperasikannya secara intuitif. Artinya, user bisa mengoperasikan aplikasi secara natural tanpa perlu banyak berpikir. 

Hal ini jadi tantangan bagi desainer UI. Bagaimana mereka meramu desain secara unik tapi tetap tampak familiar di mata user.

Contohnya adalah desain Google Docs.

Sumber: Google Doc

Anda yang pernah menggunakan office word 2003 pasti cukup familiar dengan desain menu-nya. 

Karena sudah familiar, Anda pasti bisa meraba lokasi dari setiap fitur, fungsi dari setiap icon dan pengaturan lainnya.  

#3. Desain yang Responsif

Desain UI yang responsif itu seperti apa? Responsif memiliki beberapa arti. 

Pertama, responsif artinya konten bisa tersaji cepat. Dengan kata lain, loading aplikasi cepat. 

Kedua, responsif artinya memberi feedback pada user. Misalnya notifikasi ketika suatu proses berhasil. Memberi tahu proses upload file, dll.

Sumber: elegantthemes.com

Ketiga, responsif artinya desain UI bisa menyesuaikan di berbagai perangkat. Jadi pada saat user membuka aplikasi di suatu perangkat dengan ukuran layar tertentu, desainnya tetap nyaman. 

Sumber: invisionapp.com

Sekarang ini, hampir semua web sudah menerapkan desain UI yang responsif. Terlebih lagi algoritma Google lebih mengutamakan web yang mobile friendly. 

#4. Konsistensi Desain

Suatu aplikasi harus memiliki desain UI yang konsisten. Artinya, font, warna, struktur dan berbagai ciri khas lainnya harus tetap konsisten.

Contoh desain UI yang konsisten bisa Anda lihat pada website Jogjahost.

Jogjahost menggunakan kombinasi warna biru dan putih. Di setiap halaman, kombinasi ini tetap terjaga. 

Layoutnya juga konsisten untuk setiap halaman. Anda bisa melihat perbandingannya dari gambar di bawah ini.

Sumber: Pribadi

#5. Efisien

UI harus bisa memfasilitasi tujuan user secara efisien.

Pada proses perancangan, desainer UI harus bisa merumuskan dulu tujuan user. Setelah itu, mereka baru bisa memberikan fitur atau tampilan yang paling efisien. 

Salah satu contoh web yang menerapkan prinsip ini secara optimal adalah blog Ahrefs.

Perancang UI blog Ahrefs cukup paham bahwa user butuh list content yang bisa mengarahkan mereka ke poin tertentu. Pada akhirnya, mereka mendesain list content di bagian kiri yang tetap steady meski halaman di scroll.

Sumber: SS Pribadi | Blog Ahrefs

#6. Memenuhi Standar Estetika Suatu Desain Visual

Bagus atau tidaknya suatu desain pada prinsipnya adalah sebuah selera.

Tapi, ada standar yang umum jadi acuan untuk mendefinisikan estetika suatu desain.

Salah satu contohnya adalah kombinasi warna yang pas antara warna background dan warna font. Contohnya, background berwarna biru, font nya cocok dengan warna putih.

Contoh lainnya adalah penyusunan layout. Desain yang baik harus bisa menempatkan konten pada lokasi yang pas. Bagian yang berisi konten dan bagian yang dibiarkan kosong juga harus disusun dengan tepat.

Kurang lebih, itulah beberapa karakteristik UI yang baik. 

Jangan lupa untuk mengacu pada karakteristik tersebut jika Anda ingin merancang suatu UI.

Apa Saja Tipe-tipe User Interface?

Setelah mengetahui karakteristiknya, Anda juga perlu tahu beberapa tipe dari UI. 

Secara umum, UI dikategorikan dalam 3 tipe utama, yaitu:

  • Graphical user interfaces (GUIs). Hal ini mengacu pada visual pada setiap device. User berinteraksi dengan aplikasi menggunakan representasi visual dalam layar. Ini adalah tipe UI yang paling umum. Desktop komputer dan aplikasi yang secara umum Anda gunakan adalah bertipe GUI.
  • Voice-controlled interfaces (VUIs). VUI memungkinkan user berinteraksi dengan aplikasi mengguan sensor suara. Contohnya adalah fitur Ok Google pada aplikasi Google.
  • Gesture-based interfaces. Pada tipe ini, user bisa berinteraksi dalam ruang 3D. Contohnya adalah realitas maya di game VR.

User Interface: Wajah Suatu Aplikasi yang Estetik & Fungsional

User interface atau UI pada dasarnya merupakan tampilan dari suatu aplikasi. 

Hal ini berkaitan erat dengan desain visual. Tapi, UI juga wajib mendukung fungsionalitas aplikasi. Maka dari itu, UI juga menerapkan konsep desain interaktif dan arsitektur informasi.

Dalam perancangan UI, ada beberapa karakteristik yang harus terpenuhi, yaitu: jelas, singkat, efisien, konsisten, responsif, familiar, dan estetik.

UI merupakan elemen vital dari suatu aplikasi. Perusahaan dan developer harus memperhatikan ini dengan baik. Pasalnya, UI cukup berdampak bahkan sampai pada peningkatan bisnis.

Penutup

Prinsip utama dari suatu user interface adalah menarik secara visual dan bisa mengarahkan user ke tujuan yang benar. 

Dalam pengembangan aplikasi, UI adalah hal vital. Di era yang serba digital ini, peluang menjadi desainer UI jadinya semakin terbuka lebar.

Sebelum merintis karir di bidang tersebut, Anda harus belajar dulu dari basic. Semoga artikel ini bisa jadi referensi dasar yang cukup bermanfaat.

Related Post:
Picture of Jho

Jho

Saya akan berbagi tulisan tentang definisi apapun yang berkaitan dengan dunia hosting, domain dan website.

Leave a Comment

Content

Pilihan

Dapatkan layanan hosting unlimited murah dengan unlimited storage SSD, unlimited bandwith,litespeed webserver dan fitur unggulan lainnya di Jogjahost