Apa itu Spamhaus Block List & Spamhaus Project?
Spamhaus Block List adalah database yang menyimpan sejumlah alamat IP yang terindikasi sebagai pelaku spamming. Alamat IP yang masuk ke daftar ini, aktivitas emailnya akan dibatasi bahkan diblokir.
Spamhaus sendiri merupakan organisasi/perusahaan yang mengelola database block list tersebut.
Jika ingin membahas apa itu Spamhaus Block List, Anda juga harus mengenal Spamhaus dan apa yang mereka kerjakan.

Spamhaus adalah organisasi nirlaba yang menyediakan layanan berbasis DNS Block List (DNSBL) terbesar saat ini.
Organisasi ini berdiri pada tahun 1998 dan hingga sekarang sudah memiliki cabang di beberapa negara.
Spamhaus menjalankan operasi anti-spam 24 jam sehari yang mencakup seluruh dunia. Organisasi ini akan memantau dan memblokir berbagai IP address yang menunjukan tanda-tanda sebagai spammers.
Mereka berkomitmen ingin mengurangi kasus spamming demi internet yang lebih aman.
Spamming dalam konteks ini tidak terbatas pada email marketing yang mengganggu. Tapi juga yang mengarah ke cyber attack, misalnya: phishing, malware, botnet, dll.
IP address yang terindikasi sebagai spammer akan masuk daftar blacklist milik organisasi ini.
Spamhaus Block List sendiri hanya salah satu daftar blacklist yang dikelola oleh Spamhaus Project.
Database Blacklist di Spamhaus
Spamhaus mengelola beberapa daftar blacklist. Anda bisa mengecek daftarnya di website resminya.
Penyedia layanan internet (ISP) dan pemerintah juga bisa memanfaatkannya untuk mencegah risiko serangan malware pada sistem maupun layanannya.
Berikut ini adalah beberapa daftar blacklist-nya
1. Spamhaus Block List (SBL)

Spamhaus Block List (SBL) menyimpan daftar IP address yang terindikasi spamming. Jadi semua IP dalam list akan terblokir aksesnya ke layanan email.
Tim yang mengelola database SBL ini berasal dari para tim penyidik dan forensik yang berdedikasi. Anggotanya sendiri tersebar di 10 negara.
Mereka bekerja selama 24 jam sehari untuk memasukan kasus spamming baru yang telah terkonfirmasi ke dalam database SBL. Tim ini juga menangani proses “delist” atau mencabut IP dari daftar jika kasus telah terselesaikan.
2. Exploits Block List (XBL)

Spamhaus XBL merupakan database yang merekam secara real time alamat IP dari PC yang sudah tereksploitasi oleh pihak ketiga. Misalnya melalui open proxy, worm/virus yang sudah ter-built-in dalam spam engine, dan eksploitasi trojan lainnya.
Alamat IP dalam daftar ini juga akan terblokir aksesnya ke email. Bagaimanapun, IP atau device di belakangnya terindikasi terinfeksi sesuatu yang tidak aman.
3. The Policy Block List (PBL)

Spamhaus PBL adalah database berisi alamat IP yang tidak boleh mengirim email SMTP tidak terautentikasi ke server email Internet. Pasalnya, IP tersebut hanya bisa mengirim ke server email yang disediakan pihak ISP untuk pelanggannya.
4. Domain Block List (DBL)

DBL Spamhaus adalah database yang berisi jajaran domain dengan reputasi buruk. Reputasi itu terbentuk dari berbagai faktor.
DBL ini ter-publish dengan format domain DNSBL.
5. Zen Block List
Spamhaus Zen merupakan gabungan dari DNSBL berbasis IP, misalnya: SBL, XBL, dan PBL.
Zen Block List ini membentuk satu daftar blacklist yang komprehensif untuk menyederhanakan kueri dan mempercepat pencarian.
Dalam konfigurasi IP block list milik Anda, sebaiknya Anda hanya memasukan Zen List. Jangan sandingkan dengan IP block list lain, misalnya CBL blacklist atau block list lain milik Spamhaus.
Hal itu bisa membuat mubazir permintaan DNS dan membuat antrian email jadi lambat.
Mengapa Suatu IP Bisa Terkena Blacklist?
Setidaknya ada 3 alasan utama mengapa suatu IP bisa masuk daftar blacklist milik Spamhaus.
1. Malware
Malware bisa beroperasi seperti ninja. Ia akan menginfeksi secara otomatis tanpa sepengetahuan Anda sebagai user.
Malware bahkan bisa bergerak dan menginfeksi ke berbagai perangkat yang bersinggungan dengannya.
Spamhaus bisa menemukan kondisi tersebut dan memasukan alamat IP ke blacklist.
2. Mass Email
Mass email adalah pengiriman email secara massal ke berbagai penerima yang random dalam satu waktu. Para pengiklan biasanya menggunakan metode ini untuk melakukan promosi produk.
IP yang belum terverifikasi dan kedapatan melakukan hal ini berpotensi masuk blacklist.
3. Email Spamming
Semua indikasi email spamming, terutama yang mengarah ke ranah pengrusakan sistem, pencurian data atau pembobolan keamanan milik user lain akan langsung masuk daftar blacklist.
Supaya IP Anda tidak terkena blacklist, tingkatkan sistem keamanan dan hindari praktik yang terindikasi spamming.
Jika IP Anda masuk daftar blacklist tadi, akses email keluar masuk akan terblokir dan kepercayaan terhadap IP Anda akan menurun.
Bagaimana Cara Mendeteksinya?
Anda bisa mengecek status IP atau domain Anda di Blocklist Removal Center.
Masukan alamat IP ke IP Lookup untuk melakukan IP Blacklist Check. Anda juga bisa memasukkan nama domain ke Domain Lookup untuk mengecek reputasi domain Anda.
Untuk mengetahui alamat IP Anda, gunakan tools dari CheckIP.

Setelah itu, status IP atau domain Anda akan muncul.
Jika statusnya menunjukan “not listed”, berarti IP dan domain Anda tidak terkena blacklist. Sebaliknya, jika statusnya “listed” berarti IP atau domain Anda sudah ter-blacklist.
Berikut adalah contoh status yang terkena blacklist.

Anda bisa mengecek bagian record untuk mengetahui detail penyebab IP Anda terkena blacklist.
Spamhaus Block List: Daftar Blacklist IP Tukang Spam
Spamhaus Block List (SBL) merupakan salah satu daftar blacklist berbasis IP milik Spamhaus. SBL termasuk dalam Zen Block List bersama XBL dan PBM Spamhaus.
Alamat IP yang masuk dalam SBL terindikasi sebagai pelaku spamming. Baik itu berupa mass email maupun yang mengarah ke cyber attack.
Jika sudah masuk list tersebut, suatu alamat IP tidak akan bisa menerima maupun mengirim email.