Apa itu Work From Home?
Work from home adalah skema bekerja jarak jauh, dari rumah.
Para karyawan tidak perlu ngantor. Mereka akan mengerjakan seluruh pekerjaan kantor dari rumah. Apabila ada rapat, akan menggunakan video conference.
Istilah tersebut jadi populer sejak pandemi Covid-19.
Pada saat itu, pemerintah mengeluarkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk menekan angka penyebaran virus.
Kebijakan tersebut akhirnya membatasi gerak-gerik masyarakat, termasuk untuk ngantor.
Nah, konsep WFH muncul sebagai upaya adaptasi terhadap kondisi tersebut. Jadi karyawan bisa tetap bekerja tanpa harus melanggar PSBB.
Work From Home Vs Remote Working

Konsep kerja jarak jauh sebenarnya bukanlah hal baru. Para freelancer biasa menyebutnya dengan istilah “remote working”.
Apakah WFH sama dengan remote working?
Meski serupa, keduanya menerapkan konsep yang berbeda. Salah satu perbedaan WFH dan remote working yaitu keterikatan pekerja dengan sistem kantor.
Pada konsep WFH secara umum, karyawan masih terikat dengan aturan kantor. Misalnya masih harus absen harian, menerapkan jam kerja seperti di kantor, dll.
Bagaimanapun, kebijakan work from home muncul karena adanya batasan PSBB. Perusahaan tidak sepenuhnya ingin menerapkan sistem kerja jarak jauh. Jadi karyawan tetap menjalankan sistem kerja kantor, meski mereka sedang bekerja dari rumah.
Di sisi lain, terminologi remote working jauh lebih dulu ada. Terminologi tersebut sepenuhnya merujuk pada skema kerja jarak jauh oleh para freelancer.
Para pekerja remote umumnya hanya terikat dengan briefing klien dan deadline project. Jadi aturan khas kantor seperti absen harian atau jam kerja tetap, tidak berlaku pada konsep remote working.
Tapi tidak mengherankan jika arti sebenarnya dari kedua istilah itu mulai kabur. Istilah WFH yang sangat populer, membentuk persepsi masyarakat luas bahwa semua orang yang bekerja secara remote termasuk WFH.
Bahkan saat ini mulai banyak perusahaan yang membuka lowongan work from home, meski pada praktiknya cenderung ke arah remote working.
Manfaat Work From Home

Setelah praktik work from home mulai berjalan. Ternyata ada beberapa manfaat yang terasa, misalnya:
1. Meminimalisir Biaya
Ternyata, bekerja di rumah bisa menekan pengeluaran karyawan
Setidaknya, Anda tidak perlu mengeluarkan ongkos transportasi.
Untuk makan, Anda pun bisa memasak sendiri di rumah. Jadi biayanya bisa Anda tekan.
Beban biaya yang jadi cukup banyak yaitu untuk biaya internet. Tapi biasanya perusahaan yang menerapkan WFH akan memberikan tunjangan biaya internet.
2. Waktu Lebih Optimal
Dengan WFH, waktu Anda bisa lebih banyak. Waktu yang biasanya habis untuk menempuh perjalanan, sekarang jadi kosong. Nah, Anda bisa mengoptimalkannya untuk banyak hal.
3. Lebih Fleksibel
Meski masih menerapkan sejumlah aturan seperti di kantor, tapi bekerja di rumah pasti akan tetap lebih fleksibel.
Misalnya, Anda bisa menggunakan pakaian apapun. Stok cemilan di rumah bisa jadi lebih melimpah. Anda juga bisa bekerja di area manapun, dalam rumah Anda.
Fleksibilitas semacam itu tentu saja tidak akan Anda rasakan ketika bekerja di kantor.
4. Peningkatan Produktivitas
Salah satu studi dari Stanford, menemukan bahwa setidaknya ada peningkatan kinerja sebesar 13% pada karyawan yang melakukan work from home ketika pandemi.
Peningkatan kinerja meliputi jumlah menit bekerja dan jumlah pekerjaan per menit.
Berkurangnya waktu perjalanan ke kantor bisa jadi salah satu faktornya.
Masalah Work From Home
Work from home ternyata seperti pedang bermata dua. Meski ada sejumlah manfaat, terdapat banyak masalah juga yang terjadi.
Terlebih lagi untuk work from home akibat pandemi.
1. Kelelahan Mental
Blind, sebuah aplikasi sosial media khusus bagi para profesional, sempat melakukan suatu survei.
Ternyata 68% responden mengaku mengalami kelelahan mental saat menjalani WFH selama pandemi.
Responden pada survei tersebut meliputi lebih dari 3 ribu pekerja dari perusahaan teknologi seperti T-Mobile, Google Apple, Microsoft, Amazon, dll.
2. Lebih Banyak Distraksi
Bekerja di rumah ternyata berpotensi menimbulkan lebih banyak distraksi.
Bahkan distraksi terbesar bisa berasal dari anggota keluarga. Terlebih jika Anda sudah mempunyai anak.
Selain itu, lingkungan kerja yang terlalu nyaman juga bisa jadi salah satu penyebab distraksi. Apalagi jika Anda bekerja dekat kasur. Alih-alih produktivitas kerja, malah produktivitas iler yang meningkat.
3. Jam Kerja Tidak Teratur
Apakah WFH bisa meningkatkan work life balance? Bisa iya, bisa tidak.
Pada kenyataannya, di lapangan ada banyak karyawan yang mengeluhkan jam kerja yang jadi semakin kacau.
Berdasarkan survei dari Blind, ada 60% responden yang mengaku mengalami peningkatan jam kerja.
4. Monitoring Kerja Lebih Sulit
Bagi pihak perusahaan, menerapkan WFH juga jadi PR tersendiri. Monitoring kerja akan jadi lebih sulit.
Membuat sistem baru pun tidak akan semudah itu.
Sebenarnya masih ada banyak masalah lain yang timbul akibat WFH selama pandemi.
Kenyataannya tidak semua orang bisa bekerja dari rumah. Selain itu, tidak semua pekerjaan juga bisa dikerjakan secara remote.
Tips Menjalani Work From Home atau Remote Working

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan kerja dari jarak jauh. Misalnya:
- Ciptakan area kerja khusus. Pastikan tempat itu bisa membangkitkan mode kerja Anda. Jauhkan area itu dari perangkat hiburan dan tempat bersantai.
- Buat mode kerja. Sebelum bekerja, lakukanlah hal selayaknya akan ngantor. Mandi, gunakan pakaian rapi, dan langsung bersiap di area kerja Anda.
- Atur waktu kapan harus bekerja, dan kapan harus istirahat. Pastikan Anda mengikuti jadwal tersebut.
- Isolasi diri Anda. Pastikan Anda tidak terdistraksi oleh anggota keluarga lain. Itulah fungsinya area kerja khusus.
- Siapkan segala perlengkapan kerja dan optimalkan penggunaan software yang menunjang pekerjaan Anda.
- Berkomunikasilah. Lakukan diskusi dengan rekan kerja terkait pekerjaan dan ngobrol santai ketika ada waktu luang. Bagaimanapun Anda butuh bersosialisasi.
Work From Home, Tetap Bisa Kerja Dari Rumah
Konsep work from home pada prinsipnya merupakan bentuk adaptasi perusahaan di masa pandemi. Menjalankan work from home jadi upaya perusahaan untuk tetap bisa beroperasi saat ada pembatasan sosial berskala besar.
Manfaat WFH meliputi: meminimalisir biaya kerja, waktu kerja bisa lebih optimal, karyawan bisa bekerja dengan lebih fleksibel, adanya peningkatan produktivitas, dll.
WFH juga menimbulkan sejumlah masalah, misalnya: kelelahan mental, distraksi yang berlebih, jam kerja tidak teratur, kesulitan saat monitoring kerja.