Apa itu Cloud Hosting?
Cloud hosting adalah teknologi hosting terkini yang memungkinkan Anda menyimpan data pada serangkaian server di lingkungan virtual.
Jadi, alih-alih menyimpan seluruh data di satu server, semua data tersebut tersebar di beberapa server yang saling terhubung. Artinya, teknologi ini menggunakan komputasi dari banyak mesin sehingga performanya lebih baik.
Manfaat cloud hosting adalah sebagai berikut: hosting web, server email, apps server, penyimpanan data, house domain names, mengelola database, dll.
Bagaimana Cara Kerja Cloud Hosting?

Pada dasarnya, cloud hosting menggunakan basis teknologi cloud computing.
Cloud hosting bekerja berdasarkan skema clustering. Artinya, ada sekumpulan komputer server yang saling terhubung dan bekerja dalam satu kesatuan.
Jika Anda menggunakan sistem ini, data Anda akan tersebar ke beberapa server tersebut.
Data tersebut bisa mengakses suatu cluster server di lingkungan virtual (cloud).
Karena data Anda tersebar pada beberapa server, jika ada satu server yang overload, cluster lain akan membantu.
Artinya, hosting jenis ini saling berbagi beban dan saling backup.
Keunggulan Cloud Hosting
Sebenarnya, teknologi ini jauh lebih kompleks dan lebih mahal.
Jika demikian, mengapa dunia hosting rela beralih ke sistem ini? Tentu saja karena ada beberapa keunggulan yang sulit untuk diingkari.
Setidaknya, berikut ini merupakan beberapa keunggulan layanan server ini.
1. Keandalan/Reliability

Bayangkan saat website Anda hanya memiliki satu server. Jika server tersebut offline, customer tidak akan bisa mengakses website Anda. Hal ini tidak bisa Anda sepelekan, kerugiannya bisa sangat besar karena hal itu.
Maka dari itu sistem ini ditingkatkan dengan skema clustering. Dengan skema clustering, sistem ini menjadi sangat andal secara performa.
Dukungan dari beberapa server bisa menekan resiko downtime.
2) Skalabilitas/Scalability

Infrastruktur cloud memungkinkan Anda memiliki akses ke sumber daya sistem yang lebih besar. Tapi Anda tetap akan membayarnya sesuai sumber daya yang Anda gunakan.
Meski, Anda sudah membaginya dengan beberapa akun melalui pengaturan public cloud, masih ada daya pemrosesan dalam jumlah besar.
Anda juga dapat menskalakan sumber daya dengan lebih mudah. Hubungi saja cloud hosting providers dan mintalah tambahan sumber daya.
Hal itu bisa Anda lakukan saat website Anda memiliki tren positif dan membutuhkan traffic dalam jumlah besar.
Nanti pihak provider akan menambahkan sumber daya secara real-time.
Sistem seperti ini sangat berbeda dengan dedicated server. Dengan dedicated server Anda harus melakukan setup mandiri. Jika terjadi lonjakan traffic dadakan, resiko server mengalami down akan lebih tinggi.
3) Fleksibilitas/Versatility

Cloud hosting sangat serbaguna. Sistem ini bisa mengakomodasi setiap kebutuhan Anda secara spesifik.
Jika paket standar tidak memenuhi kebutuhan Anda, Anda bisa memilih paket yang lebih tinggi dan menetapkan setiap aspek yang benar-benar Anda perlukan.
Untuk mengelola server tersebut, Anda hanya butuh koneksi internet. Jadi Anda bisa mengelolanya di mana pun.
Public Cloud Vs Private Cloud

Sebenarnya, layanan server ini bisa Anda bagi dalam 2 tipe yaitu public dan private.
Untuk versi public, konsepnya hampir mirip dengan shared hosting.
Shared hosting adalah jenis hosting yang membagi ruang dan sumber daya server untuk banyak situs.
Public cloud juga menggunakan skema yang kurang lebih serupa.
Jadi, hardware akan dibagi dalam beberapa akun virtual. Dengan demikian, biaya sumber daya server akan dibagi ke setiap member yang menyewa space di server tersebut.
Tapi, bagaimanapun public cloud tetap berbeda dengan shared hosting. Di public cloud, Anda tidak berbagi space, processing power dan hal-hal lainnya. Jadi Anda hanya berbagi rack space di pusat data.
Untuk private cloud, konsepnya serupa dengan dedicated hosting.
Dedicated hosting adalah satu server khusus untuk pengguna tunggal.
Pun dengan private cloud. Jadi suatu infrastruktur cloud hanya Anda yang menggunakannya. Anda tidak perlu berbagi hardware dengan orang lain. Seluruh sumber daya ter-virtualisasi akan berada di belakang firewall milik Anda sendiri.
Private cloud harganya memang sangat fantastis. Tapi tipe ini memiliki keuntungan lebih yaitu dari sisi security dan control.
IaaS & PaaS
Dalam konteks cloud hosting, apa kaitan antara IaaS dan PaaS dengan cloud hosting?
- IaaS atau “Infrastructure as a service”. Hal ini berkaitan dengan model bisnis baru pada perusahaan hosting saat ini. Perusahaan akan menawarkan mesin virtual dan memprosesnya melalui arsitektur cloud. Pada skema ini, Anda bisa menyewa resource sesuai kebutuhannya.
- PaaS “platform as a service”. Adalah layanan untuk developer dengan menyediakan platform atau framework tertentu untuk memudahkan proses pengembangan aplikasi.
Apa hubungan kedua hal tersebut dengan cloud hosting?
Jadi men-sinyalir Business News Daily, cloud hosting sebenarnya masuk klasifikasi IaaS dan PaaS.
Bagian yang termasuk dalam klasifikasi IaaS adalah layanan persewaan sumber daya virtual. Sumber daya itulah yang bisa Anda manfaatkan untuk menginstal setiap file web atau aplikasi.
Di sisi lain, klasifikasi PaaS berhubungan dengan adanya fasilitas software environment untuk memaksimalkan efektivitas kerja Anda dalam mengembangkan aplikasi.
Cloud Hosting: Lebih Andal, Lebih Mahal
Cloud hosting merupakan jenis hosting yang saat ini semakin populer. Menggunakan basis teknologi cloud computing, layanan ini menawarkan performa yang sangat andal.
Layanan ini menggunakan beberapa server virtual yang saling terkoneksi dan bekerja dalam satu kesatuan. Seluruh server tersebut saling menopang dan mem-back up.
Hal inilah yang membuat layanan ini sangat andal dan mampu menekan risiko downtime. Tapi harganya juga cukup mahal.