Apa itu Cache? Cara Kerja, Manfaat & Jenis-jenis Cache

Cache merupakan penyimpanan data sementara, yang akan membuat website atau aplikasi lebih cepat diakses.

Sistem ini akan meningkatkan experience user ketika mengakses web atau aplikasi. 

Di sini kami akan membahas definisi, cara kerja, manfaat hingga jenis-jenis cache. Artikel ini cocok untuk para pelajar yang belum terlalu mendalami komputer atau internet.

1/5 - (20 votes)

Apa itu Cache?

Cache adalah penyimpanan sementara pada perangkat komputer untuk membantu Anda mengakses halaman website atau aplikasi secara lebih cepat.

Melansir Business Insider, fungsi cache ibarat memory bank yang menyimpan data yang pernah diakses user, secara lokal. 

Dengan penyimpanan lokal, perangkat Anda akan lebih cepat mengakses data. Pasalnya, perangkat Anda tidak perlu mendownload ulang seluruh konten web atau aplikasi seperti saat mengakses web atau aplikasi untuk pertama kali.

Cara Kerja Cache

Sumber: KeyCDN

Memory cache adalah memori penyimpanan sementara yang mengambil sebagian ruang dari RAM. 

Pada saat user melakukan request melalui browser atau aplikasi, processor akan mengecek ketersediaan data di memory cache lebih dulu.

Jika user baru pertama kali melakukan akses, tentunya belum ada data di cache. 

Maka dari itu, processor akan mengakses sumber utama/database secara langsung.

Saat mengambil data dari sumber utama, processor juga akan mencatatnya di cache. 

Jadi pada akses selanjutnya, processor bisa langsung mengambil data dari cache.

Manfaat Cache

What is cache memory? A simple description
Sumber: Pandora FMS

Sebenarnya, dari pengertian cache Anda sudah bisa mengidentifikasi manfaat dan fungsi cache. 

Secara umum, manfaat cache yaitu untuk membuat accessibility suatu website atau aplikasi menjadi lebih cepat dan efisien. 

Selain itu, beberapa data cache juga bisa Anda akses secara offline

Jadi, saat akses internet putus, Anda masih bisa mengakses konten yang tersimpan di cache.

Dari sisi pemilik website, accessibility yang lebih cepat dan efisien juga memiliki manfaat tersendiri, misalnya:

  • Menurunkan bounce rate.
  • Meningkatkan reputasi.
  • Menunjang SEO.
  • Meningkatkan peluang untuk terjadi konversi.

Maka dari itu, Anda bisa menerapkan sistem caching pada website, untuk meningkatkan performanya.  

Gunakan hosting dari Jogjahost. Anda bisa menerapkan sistem caching dengan fitur Litespeed Memcached.

Kekurangan Cache

Meski bermanfaat, sistem cache juga memiliki kekurangan. 

Cache bisa jadi celah keamanan. Hacker bisa menyusup melalui cache.

Selain itu, cache yang menumpuk bisa membuat perangkat Anda jadi lemot. Masalah ini cukup umum terjadi.

Maka dari itu, Anda perlu menghapus cache secara berkala.

Apa yang terjadi jika data cache dihapus? Tenang saja, tidak akan ada masalah serius.

Hal tersebut hanya akan mereset aplikasi atau halaman website jadi seperti semula. Data personalisasi di aplikasi atau halaman website pun akan terhapus. Jadi saat ingin mengaksesnya lagi, Anda harus login ulang. 

Cara Menghapus Cache Browser

Cara menghapus cache browser berbeda-beda, tergantung browser yang Anda gunakan. Tapi prinsipnya, Anda hanya perlu masuk ke History Browser, kemudian hapus semua datanya.

Contohnya pada Google Chrome:

  • Pertama-tama, klik icon di pojok kanan atas.
  • Pilih opsi “More Tools” atau “Fitur Lainnya”.
  • Setelah itu, klik “Clear Browsing Data”. 
  • Atur “Time Range”. Pilih “All Time” jika ingin menghapus seluruh data.
  • Centang beberapa pilihan data yang ingin Anda hapus. Pastikan opsi “Cached” dan “Cookies” Anda centang.
  • Terakhir, klik “Clear Data”.

Cara Menghapus Cache di HP

Cara menghapus cache di HP juga berbeda antara iPhone dan Android. Tapi prinsipnya masih serupa.

Pada contoh berikut ini kami akan memberikan panduan tentang cara menghapus cache di Android 10.

  • Buka Settings.
  • Setelah itu pilih menu “Apps”.
  • Pilih aplikasi yang ingin Anda hapus cache memory nya. Kemudian pilih opsi “Storage”.
  •  Pilih “Clear Cache” dan selesai.

Jenis-jenis Cache

Cache terdapat di perangkat keras dan perangkat lunak.

Artinya, CPU memiliki cache sendiri. Di sisi lain, browser atau aplikasi lainnya juga memiliki cache tersendiri.

Maka dari itu, secara umum, jenis cache terbagi jadi dua, yaitu:

1. Server Side Cache 

Server side cache adalah suatu blok memori berukuran kecil di CPU komputer server. Hal ini menyimpan data-data server yang sering Anda gunakan, secara temporary. 

Server side cache terbagi dalam beberapa jenis cache lainnya, misal:

  • Full-page cache. “Output HTML” dari suatu web tersimpan di cache ini. Ketika Anda me-request ulang halaman web tersebut, server hanya perlu mengakses cache dan bisa langsung menyajikan tampilan web secara utuh.
  • Object cache. Cache ini menyimpan “hasil kueri database”. Pada saat hasil kueri tersebut Anda butuhkan lagi, server bisa mengaksesnya langsung dari cache.
  • Opcode cache. “Hasil dari fase kompilasi PHP” bisa Anda eksekusi ulang secara lebih cepat, dengan adanya cache ini. 
  • CDN cache. CDN menyimpan “konten web” ke dalam cache, di “server proxy” yang paling dekat dengan user. Jadi user bisa mengakses server proxy yang lokasinya lebih dekat alih-alih mengakses server aslinya yang lebih jauh. 
  • DNS cache. Cache ini menyimpan setiap alamat IP dari suatu domain, yang pernah Anda akses. 

2. Client Side Cache

Client side cache merujuk pada cache di suatu aplikasi, misalnya: browser, Instagram, Whatsapp, dll.

Cache browser adalah cache yang menyimpan setiap file yang browser butuhkan untuk menampilkan suatu halaman web. Misalnya, elemen HTML, CSS, Javascript, PHP, gambar, dll.

Orang-orang kerap mengasosiasikan cache browser dengan web cache.

Selain itu, browser juga akan menyimpan data personalisasi, misalnya data login, data transaksi, konten khusus, dll.

Cache di aplikasi juga hampir sama dengan cache browser. Hanya saja, file cache dari  setiap aplikasi biasanya lebih spesifik.

Misalnya data dalam cache Whatsapp akan menyimpan data login Whatsapp, data chat, emoji atau stiker yang sering Anda gunakan, dll. 

Contoh cache lainnya yaitu cache Instagram yang akan menyimpan data login Instagram, postingan di timeline, data explorer, data pencarian, dll. 

Memory Cache: Penyimpanan Sementara untuk Mempercepat Akses Web atau Aplikasi

Memory cache meningkatkan pengalaman pengguna karena bisa mengefisienkan akses web atau aplikasi. 

Tapi cache juga bisa menimbulkan masalah jika sudah menumpuk terlalu banyak. Anda juga perlu menghapusnya secara berkala.Memory cache sendiri ada banyak jenisnya. Secara umum terbagi dalam 2 jenis, yaitu server side dan client side. Masing-masing jenis cache juga memiliki fungsi spesifik.

Penutup

Manfaatkan fitur cache untuk meningkatkan kinerja Anda. Hapuslah secara berkala, tapi tidak perlu terlalu sering juga. 

Sebagai pemilik website, optimasi kecepatannya dengan sistem cache. Gunakan layanan hosting dari Jogjahost, dan Anda akan mendapatkan Litespeed Cache yang powerful.

Semoga artikel ini cukup menjelaskan mengenai apa itu cache.

Related Post:
Picture of Jho

Jho

Saya akan berbagi tulisan tentang definisi apapun yang berkaitan dengan dunia hosting, domain dan website.

1 thought on “Apa itu Cache? Cara Kerja, Manfaat & Jenis-jenis Cache”

Leave a Comment

Content

Pilihan

Dapatkan layanan hosting unlimited murah dengan unlimited storage SSD, unlimited bandwith,litespeed webserver dan fitur unggulan lainnya di Jogjahost