Apa Itu Anchor Text?
Anchor text adalah rangkaian teks yang ter-hyperlink ke suatu URL. Jadi ketika teks tersebut Anda klik, browser akan mengarahkan ke halaman web dari URL tersebut.
Istilah lain untuk menyebut hal ini adalah link label atau link title.
Anda bisa melihat contoh anchor text dari gambar di bawah ini.

Anchor text biasanya ditandai dengan warna yang menyala (umumnya berwarna biru) atau menggunakan garis bawah.
Dalam struktur web, format anchor text menggunakan HTML. Berikut ini adalah contoh code anchor text HTML.

Apa Fungsi Anchor Text?
Pada prinsipnya, fungsi anchor text adalah untuk memberi konteks pada suatu hyperlink. Teks memberi gambaran pada user, hyperlink tersebut akan mengarah ke mana.
Selain itu, link label akan membuat konten web lebih nyaman dibaca.
Bayangkan saja jika dalam suatu konten, hyperlink-nya “telanjang” dengan full URL. Anda pasti merasa terganggu.
Mengacu pada fungsi tersebut, Anda harus memastikan bahwa link label dan hyperlink-nya relevan.
Misalnya link labelnya tertulis “strategi digital marketing”, hyperlink-nya harus mengarah ke halaman web yang memberi penjelasan tentang strategi digital marketing.
Tidak hanya membantu user, link label juga membantu search engine memahami konteks suatu konten secara spesifik atau situs web secara lebih luas.
Artinya, link label cukup mempengaruhi SEO.
Search engine selalu menjalankan indexing untuk mengkategorikan aset online. Aset tersebut nantinya akan jadi rekomendasi untuk pencarian user. Jika kata kunci milik user relevan dengan suatu web, halaman web tersebut akan keluar di SERP.
Nah, link label jadi salah satu elemen untuk menilai relevansi halaman web. Dengan kata lain, search engine menggunakan elemen ini untuk mengkategorisasinya dan menyesuaikannya dengan topik yang sedang user cari tahu.
Hal ini berlaku baik itu untuk internal link maupun backlink. Artinya, ini adalah elemen penting pada saat Anda menjalankan link building.
Namun demikian, hal tersebut tidak bekerja sesederhana itu. Pasalnya, SEO terdiri dari banyak aspek dan link label hanya salah satu dari sekian banyak aspek lainnya.
Anda bisa mengoptimasi link label untuk SEO. Tapi sebelum itu, Anda harus mengenali dulu jenis-jenisnya.
Jenis-jenis Anchor Text

Dilansir dari blog Ahrefs, setidaknya ada 7 tipe atau jenis anchor text, yaitu:
1. Exact Match
Jenis pertama ini menggunakan teks yang sama persis dengan keyword, sebagai link label.
Misalnya Anda ingin me-ranking keyword “kursus digital marketing”. Teks itulah yang Anda jadikan link label dalam konten.
2. Phrase Match
Untuk jenis kedua ini, link label-nya menggunakan frasa yang masih mengandung exact keyword.
Contohnya, Anda bisa menggunakan frasa “kursus digital marketing murah”.
3. Partial Match
Jenis ini menggunakan frasa yang mengandung beberapa kata dari exact keyword. Misalnya, frasa “cara belajar digital marketing”.
4. Branded
Tipe ini menggunakan nama brand sebagai link label, misalnya Jogjahost, Ahrefs, Neil Patel, dll.
Jenis ini relatif banyak penggunaannya.
5. Naked URLs
Pada prinsipnya, tipe ini menggunakan nama website atau exact URL dari suatu halaman. Misalnya, Neilpatel.com atau https://neilpatel.com/ubersuggest/.
Sebenarnya jenis ini tidak terlalu efektif, apalagi yang mencantumkan URL yang benar-benar “telanjang”.
6. Random
Frasa untuk link label cenderung random dan tidak spesifik. Bisa juga menggunakan frasa generik, misalnya link ini, di sini, situs ini, dll.
7. Image Link
Dalam suatu web, gambar juga memiliki elemen teks. Link label untuk suatu gambar adalah alt text-nya.
Jadi pastikan untuk selalu mengedit alt text dari setiap gambar yang Anda gunakan.
Tips Membuat Anchor Text

Berikut ini adalah beberapa tips untuk membuat anchor text.
1. Relevansi
Seperti yang sudah kami singgung di atas, link label yang Anda buat harus relevan dengan hyperlink-nya.
Jika link label-nya manipulatif, user akan jadi bingung. Hal itu juga akan membuat reputasi web Anda jadi negatif di mata search engine.
2. Gabungkan Variasi Link Label
Di atas kami sudah memaparkan jenis-jenis link label.
Anda bisa memvariasikannya dan menempatkannya secara merata di dalam artikel.
Ada beberapa sumber yang menunjukkan rasio anchor text yang baik untuk SEO. Misalnya, exact match harus berapa persen, phrase match berapa persen, dan seterusnya.
Masalahnya, setiap sumber biasanya memberikan rekomendasi rasio yang berbeda. Lalu harus mengikuti yang mana?
Menurut Neil Patel, setiap rasio tidak bisa memberikan jaminan keberhasilan. Berhasil untuk orang lain, belum tentu berhasil untuk Anda.
Maka dari itu, lebih baik Anda mengutamakan distribusi yang organik dan natural.
Namun, usahakan untuk tidak terlalu banyak menggunakan tipe naked URL dan random anchor text.
3. Hindari Anchor Text Berlebihan
Link label yang Anda buat untuk satu artikel sebaiknya jangan terlalu berlebihan. Apalagi jika ada suatu frasa yang Anda targetkan secara berulang-ulang.
Hal tersebut berpotensi mendapat penalti dari Google.
4. Arahkan ke Halaman Otoritatif
Pastikan Anda mengarahkan hyperlink ke sumber yang otoritatif atau terpercaya.
Pasalnya, kualitas tautan dalam konten Anda juga akan mempengaruhi SEO. Selain itu, hal ini juga sebagai bentuk pertanggung jawaban Anda terhadap user. Sebagai content creator, Anda harus bisa memberi referensi terbaik.
Anchor Text: Frasa untuk Mengarahkan Hyperlink
Anchor text merupakan suatu frasa yang bisa Anda gunakan untuk mengarahkan hyperlink tertentu. Teks yang menjadi anchor text biasanya berwarna biru dan menggunakan garis bawah, hal ini bisa Anda edit melalui kode HTML atau CSS.
Setidaknya ada tujuh jenis yang umum digunakan. Anda bisa memilih sesuai kebutuhan dan menerapkannya secara natural.
Hal ini biasanya digunakan untuk memberi referensi pada user dan menguatkan konteks hyperlink. Maka dari itu, pastikan target hyperlink-nya merupakan sumber otoritatif dan frasa yang Anda gunakan relevan dengan topiknya.
2 thoughts on “Apa itu Anchor Text? Fungsi, Jenis, & Cara Optimasinya”
makasih informasinya sungguh bermanfaat
ohhh gitu toh yang namanya anchor text, makasih penjelasnya min.