Apa Itu CNAME Record?
CNAME record adalah salah satu DNS record yang berfungsi membuat “alias name” untuk domain atau subdomain milik Anda.
Artinya, Anda bisa meng-host suatu situs di satu domain utama, kemudian mengarahkan domain lain ke situs tersebut.
RFC CNAME ditentukan di RFC 1034 dan diperjelas di Section 10 RFC 2181.
RFC merupakan sebuah seri dokumen berisi informasi dan standar Internet. Hal ini diterbitkan oleh ISOC (Internet Society). IETF (Internet Engineering Task Force) dan IRTF (Internet Research Task Force) jadi lembaga penyusun standarisasi teknisnya.
Cara Kerja

Untuk memahami skema kerja dari sistem ini, Anda harus tahu perbedaan antara CName vs A record.
A Record adalah salah satu DNS record yang berfungsi menghubungkan domain utama atau root domain ke server IP Address. Sedangkan CName, akan menghubungkan subdomain ke root domain.
Setelah Anda membaca penjelasan di atas, apakah Anda sudah paham dengan definisi dari sistem ini? Jika masih belum, kami akan jelaskan cara kerja sederhananya supaya Anda mempunyai gambaran yang lebih jelas.
Contoh CNAME paling umum misalnya www.domainanda.com yang mengarahkan pengunjung ke website yang sama dengan A Record domain.com.
Jadi, ketika Anda meng-hosting web, domainanda.com akan menjadi domain utama.
Domain domainanda.com bisa disebut juga dengan istilah root domain, apek domain, naked.
Nah, di DNS Server akan ada “A Record” (Address Mapping record) untuk domainanda.com yang mengarahkannya ke server IP Address.
Anda perlu mengkonfigurasi CName record untuk www.domainanda.com di DNS supaya merujuk ke domainanda.com.
Hasilnya, saat Anda menuliskan www.domainanda.com maupun domainanda.com di browser, website yang sama akan tampil.
Anda juga bisa membuat CName record lain misalnya menggunakan sub domain seperti blog.domainanda.com.
Dengan skema ini, jika alamat IP dari host berubah, maka hanya data di A Record yang perlu diperbarui. Maka dari itu, semua data CName akan mengikuti perubahan tersebut.
Setiap website bisa memiliki alias name berapapun banyaknya, tapi setiap record yang terpisah, harus tersimpan dalam database CName dari masing-masing alias name.
Fungsi CName
Mengacu pada skema kerjanya, DNS record ini bisa Anda fungsikan untuk beberapa hal, misalnya:
- Mengganti domain gratisan. Pada saat Anda membuat blog dari platform gratisan seperti Blogger, domain-nya pasti ada embel-embel nama platform-nya. Misalnya, domainanda.blogspot.com. Dengan sistem ini, Anda bisa mengubahnya menjadi self domain (domainanda.com).
- Mengarahkan domain ccTLD. Misalnya Anda memiliki country-code top level domain untuk bisnis Anda. Contohnya, .id, .uk, .sg, dll. Dengan sistem ini, Anda bisa mengarahkan ccTLD tersebut ke domain utama.
- Identitas domain untuk produk atau merek yang berbeda. Misalnya bisnis Anda mengeluarkan beberapa produk dengan merek berbeda. Contohnya, merek ABC dan XYZ. Dengan sistem ini, Anda bisa membuat domain abc.domainanda.com dan xyz.domainanda.com mengarah ke domain utama.
- Mengarahkan beberapa layanan. Anda bisa memiliki suatu layanan yang tampil dalam sub domain tersendiri misalnya service.domainanda.com. Kemudian, Anda bisa menggunakan CName untuk mengakses layanan tersebut.
Batasan Penggunaan
Sistem ini tidak bisa Anda gunakan dengan sembarangan. Ada beberapa batasan yang harus Anda penuhi, di antaranya:
- DNS Record ini tidak bisa Anda tempatkan sebagai root domain. Pasalnya, root domain merupakan DNS Start of Authority (SOA) yang wajib mengarah ke IP Address.
- Anda harus mengarahkannya ke domain lain, tidak bisa ke IP Address.
- Hostname yang sudah Anda tentukan sebagai CName tidak boleh mengandung DNS record lain seperti MX, NS, dll.
- Anda bisa saja mengarahkan CName record ke CName record, tapi hal ini sebaiknya jangan Anda lakukan karena sangat tidak efektif.
- DNS Record seperti MX dan NS tidak bisa Anda arahkan ke domain yang menjadi alias name.
- Domain untuk email tidak memiliki CName Record karena bisa menimbulkan hasil yang tidak diinginkan dengan server email yang berbeda.
- Sistem ini tidak bisa resolved URL seperti https://www.domainanda.com/service. Pasalnya, sistem ini tidak bisa membaca karakter seperti titik dua (:) dan garis miring (/). Anda bisa melakukannya dengan layanan URL Forwarding.
Contoh Konfigurasi CName
Untuk mengaplikasikan sistem ini, Anda bisa melakukan konfigurasi di cPanel melalui layanan Zone Editor.

Untuk menambah record, Anda hanya perlu klik opsi “Add Record”.
Penampakan halamannya kurang lebih seperti ini:

- Konfigurasi WWW
Konfigurasi yang paling umum adalah untuk mengarahkan domain www seperti yang sudah kami jelaskan pada poin di atas.
Konfigurasi-nya kurang lebih sebagai berikut:
Name | Type | Record |
domainanda.com | A | 123.111.222.333 |
www.domainanda.com | CNAME | domainanda.com |
- Konfigurasi Subdomain to Subdomain
Contoh lainnya adalah menggunakan sistem ini untuk mengarahkan subdomain ke subdomain lain. Hal ini biasanya untuk mengarahkan ke suatu layanan.
Konfigurasi-nya adalah sebagai berikut:
Hostname | Type | Target |
foto.domainanda.com | A | 123.111.222.333 |
photograph.domainanda.com | CNAME | foto.domainanda.com |
- Konfigurasi Blogger
Jika Anda ingin menggunakan self domain untuk blog di platform Blogger, konfigurasi-nya akan sedikit berbeda.
Pertama-tama, buka dulu Setting di dashboard Blogger. Setelah itu, klik Custom Domain.

Masukan domain Anda dengan www. Misalnya www.domainanda.com. Kemudian klik Save.
Akan muncul pemberitahuan seperti di gambar berikut ini.

Di pemberitahuan tersebut terdapat 2 data CName yang harus Anda keep.
Selanjutnya, Anda harus beralih dulu untuk login ke Member Area layanan hosting Anda. Kemudian, pilih menu “Layanan Anda” -> “Domain”. Setelah itu, klik “Kelola Domain” pada nama domain yang ingin Anda gunakan.
Di halaman “Pengaturan Domain” klik “DNS Management”, kemudian klik opsi Blogspot yang ada di bagian bawah.
Kemudian, masukan CName 2 ke bagian yang sudah tersedia. Terakhir, klik “Save Record”. Tahap ini sudah selesai.
Kembali lagi ke halaman Setting di dashboard Blogger. Kemudian, klik Save pada Pop Up Custom Domain tadi. Selesai.
Jika Anda ingin memasang self domain untuk blog Anda di Blogger, Anda bisa melakukan registrasi domain di Jogjahost. Jika Anda ingin sekalian menggunakan layanan hosting, Anda bisa mendapatkan penawaran terbaik dari Jogjahost.
CName: Membuat Nama Alias untuk Domain Anda
DNS Record satu ini berfungsi untuk membuat alias name dari suatu domain. Artinya, Anda bisa menggunakan domain dengan ekstensi www atau subdomain tertentu untuk mengakses website yang sama dengan domain utama.
Anda bisa memanfaatkannya untuk mengganti domain dari platform gratisan, mengarahkan ccTLD, dan fungsi lainnya.
Ada batasan pada sistem ini. Anda harus melakukan konfigurasi sesuai ketentuannya.
1 thought on “Apa itu CNAME? Cara Kerja, Fungsi, dan Contoh Konfigurasinya”
Artikel nya sangat menarik min, saya yang baru petama mengenal cname bisa langsung paham apa itu cname dan cara menggunakan nya. Terimakasih min sudah mau berbagi ilmu mengenai cname di artikel ini.