Search
Close this search box.

Apa itu Landing Page? Fungsi & Cara Membuatnya dari A-Z

Anda bisa menggunakan landing page sebagai salah satu alat menjalankan digital marketing. Buatlah dengan serius, hasilkan landing page powerful yang bisa mengkonversi audiens online menjadi pelanggan.

Membuat landing page yang powerful bukanlah perkara mudah. Butuh pendekatan secara artistik dan juga science.

Artikel ini akan mengulas tentang pengertian landing page, jenis, fungsi dan cara membuatnya.

5/5 - (1 vote)

Pengertian Landing Page

Landing page adalah sebuah halaman web yang dibuat dengan mindset marketing. Halaman ini dibuat sebagai bagian dari strategi digital marketing. 

Landing page dibuat terpisah dari website utama. Halaman ini didesain khusus untuk suatu tujuan spesifik. 

Di Landing page Anda tidak akan menemui banyak menu navigasi, link, atau opsi-opsi lain. 

Landing page sengaja didesain dengan keterbatasan. Pergerakan audiens akan dibatasi, mereka akan lebih fokus pada tujuan dari halaman ini. Semua pergerakan audiens kemudian akan diarahkan pada call to action yang sudah direncanakan. 

Ada beberapa jenis landing page yang dikenal secara umum. Setiap jenis landing page menjalankan peran yang berbeda.

Jenis Landing Page

Secara umum, jenis landing page terbagi dalam 2 jenis, yaitu:

1. Lead Generation/Lead Gen

Jenis ini memiliki tujuan spesifik untuk mengumpulkan lead.

Konten yang umum digunakan berupa suatu penawaran khusus bagi audiens. Bisa berupa diskon, promo, kupon gratis, dll. Bisa juga menawarkan suatu konten gratis berupa ebook, video tutorial, dll.

Untuk bisa mendapat penawaran tersebut, audiens harus mengisi data diri. Data para audiens inilah yang bisa dimanfaatkan untuk menjalankan strategi marketing lanjutan.

Berikut ini adalah contoh landing page jenis Lead Gen:

Sumber: DigitalMarketer

2. Click-through

Jenis ini memiliki tujuan yang lebih to the point. Call to actionnya akan mengarahkan audiens pada suatu transaksi. 

Konten penunjangnya cenderung menggunakan product knowledge. Harapannya, audiens bisa mengenal produknya, tau manfaatnya, kemudian bisa langsung melakukan transaksi.

Berikut ini adalah contoh landing page jenis Click-through:

Sumber: Norton

Setelah mengenal definisi dan jenis landing page, Anda harus mengetahui juga fungsi landing page sebagai salah satu alat pada digital marketing.

Fungsi Landing Page

Landing page hingga saat ini masih jadi tool andalan untuk menjalankan digital marketing. Mulai dari bisnis besar hingga bisnis mikro, masih percaya dengan keefektifan landing page sebagai elemen marketing.

Landing page bisa menjalankan beberapa fungsi marketing, diantaranya:

  • Menjaring leads. Data audiens yang tertarik dengan brand Anda sangat berguna. Meski mereka belum melakukan transaksi, bermodal data tersebut, Anda bisa melakukan follow up atau promosi lanjutan.
  • Meningkatkan konversi pembelian. Di landing page, audiens bisa lebih fokus. Landing page juga memudahkan audiens melakukan transaksi. Seberapa efektif hal ini tergantung bagaimana Anda mendesain landing page dan melakukan pendekatan pada audiens.
  • Alat untuk mengumpulkan data & wawasan. Melalui landing page Anda bisa mengumpulkan wawasan tentang perilaku audiens. Data tersebut bisa Anda manfaatkan untuk menyesuaikan strategi marketing di kemudian hari.
  • Mengoptimasi Search Engine Marketing berbayar. Iklan yang Anda pasang di search engine akan lebih efektif jika diarahkan ke landing page. Audiens bisa bertemu langsung dengan hal spesifik yang benar-benar dibutuhkan. Prospek untuk terjadi transaksi akan lebih tinggi.
  • Meningkatkan kredibilitas brand. Saat landing page bisa memberi solusi atau memenuhi kebutuhan audiens, kredibilitas Anda akan naik. Anda juga bisa mempromosikan kredibilitas untuk menggaet trust dari audiens dengan menampilkan sejumlah testimoni atau logo perusahaan yang bekerja sama dengan brand Anda.
  • Meningkatkan brand awareness. Landing page akan meningkatkan citra brand Anda di benak target audiens Anda.
  • Mendukung tujuan bisnis Anda. Landing page secara umum akan membantu mensukseskan bisnis Anda. Landing page sangat bermanfaat untuk menyasar ceruk pelanggan yang baru, menggaet lebih banyak pelanggan, meningkatkan transaksi penjualan, dll.

Setelah mengetahui fungsi dan manfaatnya, sudah saatnya Anda membuat landing page untuk mendongkrak bisnis Anda. Di bawah ini akan dikupas tentang bagaimana cara membuat landing page yang efektif.

Cara Membuat Landing Page yang Efektif

Membuat landing page pada dasarnya sangat mudah. Sudah ada banyak platform landing page builder yang akan memudahkan Anda dalam membuat landing page.

Namun, tidak semua landing page bisa berfungsi dengan efektif. 

Ada banyak detail yang harus Anda perhatikan untuk bisa menghasilkan landing page yang powerful.  

Anda tidak bisa membuatnya dengan sembarangan. Anda bisa mengikuti panduan berikut ini:

1. Menciptakan Persona

Kenali siapa audiens Anda. Pamahi karakteristiknya: usia, status sosial, tingkat pendidikan, gender, dll. Berdasarkan hal tersebut, rumuskan audiens mana yang bisa jadi target potensial untuk brand Anda.

Nah, buatlah persona sesuai dengan target audiens tersebut. Ciptakan gaya desain dan gaya komunikasi yang sesuai dengan persona tersebut.

Hal ini memang tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Butuh proses lama.

Anda harus melakukan riset online hingga survei pelanggan. Data-data yang berhasil Anda dapatkan akan memandu Anda untuk membangun hal ini.

2. Menetapkan Tujuan

Pastikan dulu, apa yang benar-benar diperlukan dan bisa dijangkau oleh landing page.

Menetapkan tujuan adalah hal fundamental. Hal ini akan mempengaruhi keseluruhan proses pembuatan landing page nantinya.

Tujuan tersebut biasanya akan berkaitan dengan call to action pada landing page. Jadi setelah Anda tau apa tujuannya, Anda bisa segera menentukan apa call to action nya.

Ada beberapa call to action yang umum digunakan, yaitu:

  • Fill out a form/survey,
  • Download free ebook,
  • Get it now (coupon, gift, diskon, etc),
  • Buy/Order now,
  • Try it free/ Sign up for a free trial,
  • Register for a webinar,
  • Download a coupon,
  • Subscribe now,
  • dll

Berpeganglah pada suatu tujuan tunggal. Ingat, landing page digunakan untuk tujuan spesifik. Meminimalisir pilihan audiens akan membuat landing page lebih efektif.

3. Target Keyword yang Tepat

Keyword adalah hal krusial. Jika Anda ingin hasil yang terbaik, Anda harus memilih keyword yang tepat.

Anda bisa memanfaatkan keyword tool untuk membantu Anda.

Sebagai catatan, lebih baik Anda menyasar long-tail keyword karena hal ini dianggap lebih friendly dan bisa memberikan rangking yang lebih tinggi.

4. Membuat Headline yang Catchy

David Ogilvy, seorang bapak periklanan pernah membuat statement bahwa rata-rata, orang-orang lima kali lebih banyak membaca headline daripada membaca body copy. Hal ini menunjukan betapa pentingnya penulisan headline.

Lalu bagaimana menciptakan headline yang punya magnet? 

Sebenarnya tidak ada cara yang pasti. Tapi ada 3 tips yang bisa Anda ikuti:

  • Gunakan angka. Anda bisa membuat variasi dengan menunjukan data spesifik.
  • Memenuhi komponen clarity, relevance, empathy.
  • Jangan bertele-tele, buat to the point.
  • Menunjukan solusi spesifik, bisa menggunakan komponen how-to.
  • dll.

5. Buat Tombol Call To Action yang Menarik

Saat mendesain tombol call to action pastikan tombol tersebut menarik perhatian audiens secara bentuk. Aplikasikan warna yang membuat tombol tampak menonjol.

Selain desain, narasi pada call to action juga harus Anda perhatikan. Berikut adalah beberapa tips membuat narasi call to action yang menarik:

Terapkan konsep FOMO. Narasi ini menekan ego seseorang yang takut ketinggalan tren. Contoh narasi call to action yang menerapkan konsep ini adalah Netflix.

Sumber: Netflix

Gunakan permainan kata yang sederhana tapi powerful. Buat audiens memahami pesannya dengan cepat. Spotify menerapkan konsep ini ke level yang lebih tinggi.

Sumber: Spotify

Gunakan permainan kata yang presisi: bisa menyatakan apa yang brand Anda lakukan dan apa yang audiens inginkan. Narasi call to action milik Classpass adalah contoh yang tepat.

Sumber: ClassPass

6. Mengaplikasikan Elemen Visual yang Tepat

Untuk menjaga atensi audiens, Anda butuh elemen visual. Anda bisa menggunakan gambar, video, dan elemen visual lain. 

Jangan asal memilih konten visual. Pilih konten visual yang relevan dan bisa menunjang tujuan landing page yang Anda buat.

Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan terkait elemen visual: 

  • Gambar ilustrasi. Gunakan gambar yang HD. Jika menggunakan foto, lebih baik menggunakan foto asli. Daripada menggunakan foto ilustrasi yang Anda dapat dari internet, lebih baik menggunakan desain vektor yang Anda buat sendiri.
  • Panjang halaman. Hindari membuat halaman yang terlalu panjang. Minimalisir scrolling yang harus dilakukan audiens.
  • Form. Gunakan form yang simple. Jangan paksa audiens mengisi form yang terlalu banyak detail.
  • Font. Font yang Anda pilih harus mudah dibaca dan cocok dengan konsep desainnya.
  • Pengaplikasian konten visual. Perhatikan warna yang Anda pilih, sesuaikan dengan identitas. Proporsi warna antara background dan font juga harus pas. Komposisi desain juga harus Anda perhatikan. Buat desain yang proporsinya pas dan bagus secara tampilan.

7. Tunjukan Reputasi

Audiens yang masuk ke landing page Anda, kebanyakan pasti masih meragukan kualitas produk maupun servicenya. Bagaimana untuk membangkitkan kepercayaan di benak mereka? Tunjukan reputasi positif pada mereka.

Anda bisa menggunakan testimoni pelanggan, endorse dari influencer, sertifikasi, jumlah pelanggan, logo klein, dll.

Pilih saja yang paling sesuai dengan kebutuhan landing page milik Anda. Aplikasikan secara elegan, jangan sampai hal tersebut tampak seperti membual.

8. Optimasi Landing Page

Landing page tidak cukup dengan desain yang menarik. Anda juga harus melakukan optimasi.

Aplikasikan strategi SEO pada landing page. Hal-hal seperti title tag, header tag, meta description, dan elemen-elemen lain yang bisa mengoptimalkan SEO.

Untuk mengoptimalkan strategi digital marketing Anda, tautkan iklan yang Anda buat ke landing page. Jadi saat audiens meng-klik iklan yang Anda buat, akan diarahkan ke halaman landing page.

Anda juga perlu menerapkan analytic tracking pada landing page. 

Tidak ada gunanya membuat landing page jika Anda tidak memonitor bagaimana kinerjanya.

Data yang didapat dari analytic tracking akan memberi Anda insight penting. Hal tersebut akan jadi bekal penting untuk mengembangkan strategi marketing. 

Landing Page: Marketing Tool Efektif untuk Mendongkrak Bisnis

Landing page yang powerful akan menghasilkan konversi tinggi. Di situlah audiens akan melakukan action, transaksi terjadi, kemudian Anda memperoleh pendapatan.

Jadi, jangan mengacaukannya! Perhatikan setiap detailnya dengan baik.

Membuat landing page yang powerful tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Anda harus menggabungkan persepsi secara art dan science. 

Tidak ada satu formula paten yang bisa menjanjikan hasil 100%. Ulasan di atas hanya sebagai panduan. Mengacu pada beberapa prinsip fundamental sebuah landing page yang baik.

Penutup

Landing page adalah halaman web yang didesain secara khusus untuk menjalankan strategi marketing. Halaman ini dibuat dengan tujuan spesifik. Biasa dimanfaatkan untuk menjaring lead maupun mengarahkan ke suatu transaksi secara simple.

Landing page merupakan alat pemasaran yang cukup populer saat ini. Jika Anda bisa mengoptimalkan fungsinya, Anda bisa mendapatkan konversi yang tinggi. Anda bisa mengikuti panduan pada ulasan di atas. 

Related Post:
Jho

Jho

Saya akan berbagi tulisan tentang definisi apapun yang berkaitan dengan dunia hosting, domain dan website.

2 thoughts on “Apa itu Landing Page? Fungsi & Cara Membuatnya dari A-Z”

Leave a Comment

Content

Pilihan

Dapatkan layanan hosting unlimited murah dengan unlimited storage SSD, unlimited bandwith,litespeed webserver dan fitur unggulan lainnya di Jogjahost