Ada begitu banyak perusahaan besar di Indonesia. Anda mungkin cukup familiar dengan beberapa perusahaan. Tapi kami yakin, pasti masih ada banyak perusahaan besar yang Anda tidak kenali.
Sebenarnya apa sih indikator suatu perusahaan bisa dianggap besar?
Orang awam mungkin melihat perusahaan besar itu gedungnya yang mewah atau cabangnya yang banyak. Walau tentu saja tidak seperti itu juga.
Anda bisa melihat skala atau ukuran suatu perusahaan dari “total aset” atau “kapitalisasi pasar”.
Daftar Perusahaan Besar di Indonesia
Berikut ini adalah beberapa contoh perusahaan besar di Indonesia. Kami merangkumnya dari berbagai sektor dengan market cap diatas 40 triliun.
Note: Data market cap diambil per 11 Juni 2021.
1. BCA

Per Januari 2021, market cap BCA masih terus berada di puncak. Per 11 Juni 2021, market cap BCA nilainya sekitar Rp 789,61 triliun.
Dari sisi aset, per kuartal III tahun 2020, BCA mencatatkan total aset sebesar Rp 1.003,64 triliun.
Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono melalui PT Dwimuria Investama Andalan memegang lebih dari separuh saham BCA.
BCA merupakan salah satu bank swasta terbaik di Indonesia. Bahkan di antara bank-bank lain, performa BCA di pasar saham cukup mengagumkan.
2. Sampoerna

Market cap Sampoerna ada sekitar Rp 140,16 triliun. Sedangkan total asetnya Rp 49,67 triliun pada akhir 2020.
Perusahaan ini memang lahir di Indonesia, tapi sudah diakuisisi oleh perusahaan Philip Morris International.inc. Phillip Morris bahkan mendominasi kepemilikan saham hingga lebih dari 90%.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna merupakan salah satu perusahaan rokok ternama di Indonesia. Anda mungkin mengenal beberapa produk yang mereka keluarkan, misalnya: Dji Sam Soe, Sampoerna A, U Mild, Sampoerna Hijau, dll.
3. Indofood CBP

Perusahaan yang bergelut di produksi makanan dan minuman ini memiliki market cap sekitar Rp 95,34 triliun. Per September 2020, total aset Indofood CBP mencapai Rp 102 triliun.
Di bursa saham, Anda akan menemukan Indofood CBP (ICBP) dan Indofood (INDF). ICBP merupakan anak perusahaan dari INDF yang khusus menangani produksi makanan dan minuman.
Uniknya, ICBP terlihat lebih tangguh di bursa saham daripada induk usahanya.
4. Telkom Indonesia

Penyedia jasa layanan TIK ini memiliki market cap sebesar Rp 343,75 triliun. Sedangkan total asetnya, per September 2020 tercatat mencapai Rp 233,21 triliun.
Sebagai perusahaan BUMN, pemerintah RI memegang saham Telkom sebesar 52,09%. Sisanya dilempar ke publik.
Indihome dan Telkomsel merupakan produk Telkom Indonesia yang cukup terkenal. Namun, perusahaan ini sebenarnya memiliki banyak produk lainnya.
Telkom Indonesia mengkategorikan produknya menjadi 3 jenis yaitu: digital connectivity, digital platform, dan digital service.
5. Chandra Asri Petrochemical

Perusahaan petrokimia ini, memiliki market cap sebesar Rp 142.67 triliun. Sedangkan total asetnya mencapai US$ 3,59 miliar pada akhir Desember 2020.
Perusahaan ini merupakan market leader di sektor ini. Skala produksi Polyethylene dan Polypropylene oleh perusahaan ini termasuk yang terbesar di Indonesia.
Chandra Asri Petrochemical bahkan jadi satu-satunya produsen Ethylene, Styrene Monomer dan Butadiene di Indonesia.
6. Adaro Energy

Market cap dari perusahaan tambang batu bara ini mencapai Rp 42,06 triliun. Sedangkan total asetnya US$ 6.38 miliar per akhir tahun 2020.
Lokasi pertambangan utama dari Adaro Energy berada di Kalimantan Selatan. Perusahaan ini juga termasuk pemasok batubara termal terbesar untuk kebutuhan lokal.
7. Sumber Alfaria Trijaya

Perusahaan yang menaungi minimarket Alfamart ini memiliki market cap sebesar Rp 50,45 triliun. Sedangkan total asetnya pada akhir 2020 yaitu Rp 25,97 triliun.
Anda tentu sudah sangat familiar dengan Alfamart. Minimarket ini hampir ada di setiap daerah. Pada kuartal 3 tahun 2020 saja, sudah ada 15.102 gerai yang berdiri.
8. Astra Internasional

Astra Internasional memiliki market cap sebesar Rp 213,55 triliun dengan total aset Rp 338,203 triliun pada akhir 2020.
Nama Astra cukup identik dengan industri otomotif. Padahal, otomotif hanya salah satu segmen usaha yang Astra International geluti.
Astra International merupakan perusahaan yang menjalankan bisnis perdagangan umum dengan beberapa segmen usaha, seperti: otomotif, jasa keuangan, properti, alat berat, konstruksi, pertambangan, dll.
9. DCI Indonesia

Nilai market cap DCI Indonesia sebesar Rp 102,98 triliun. Untuk total asetnya sekitar Rp 2,43 triliun.
DCI merupakan pendatang baru di BEI. Perusahaan ini baru melantai pada 6 Januari 2021.
DCI sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Lebih spesifik di jasa layanan “Data Center”.
Beberapa perusahaan e-commerce besar pun menggunakan layanan dari DCI. Salah satunya adalah Tokopedia.
10. Kalbe Farma

Perusahaan dari sektor kesehatan ini memiliki market cap sebesar Rp 67.97 triliun. Hingga akhir Desember, total aset Kalbe Farma ada di angka Rp 22,56 triliun.
Perusahaan farmasi ini ternyata tidak hanya moncer di negeri sendiri, tapi juga di pasar Internasional.
Kalbe Farma hadir di negara-negara Asia Tenggara, Nigeria, dan Afrika Selatan. Bahkan, Kalbe Farma jadi perusahaan produk kesehatan publik yang terbesar di wilayah Asia Tenggara.
Apa itu Total Aset & Kapitalisasi Pasar?
Sederhananya, total aset adalah nilai kekayaan perusahaan secara keseluruhan. Jadi di dalamnya termasuk aset surat berharga, simpanan bank, tanah, gedung, piutang, dll.
Anda yang mempelajari akuntansi pasti cukup familiar dengan istilah “total aktiva”. Nah, Total aktiva merupakan istilah lain dari total aset.
Data total aset bisa Anda ketahui dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan yang sudah melantai di bursa efek, bisa Anda lihat di situs BEI.
Rumus untuk mengetahui total aset yaitu dengan menambahkan total aset lancar dan aset tak lancar. Nilainya akan sama dengan penjumlahan antara total liabilitas dan ekuitas.

Sebagian besar dari Anda pasti masih asing dengan istilah kapitalisasi pasar atau market capital. Anda yang terjun di investasi saham mungkin lebih familiar dengan istilah ini.
Market cap adalah nilai keseluruhan saham dari suatu perusahaan yang beredar di pasaran. Nilai market cap sifatnya fluktuatif, meski perubahannya tidak terlalu drastis dari waktu ke waktu.
Sebagai catatan, market cap berbeda dengan total aset. Jadi nilainya tentu saja berbeda.
Rumus market cap yaitu harga per lembar saham dikalikan semua saham beredar di pasar.

Di atas merupakan contoh 10 perusahaan di Indonesia dengan market cap tertinggi berdasarkan data dari Tradingview.
Perusahaan Indonesia dengan Market Cap dan Total Aset Tinggi
Indonesia memiliki sederetan perusahaan besar.
Perusahaan besar biasanya ditandai dengan market cap dan total aset tinggi. Stanadarnya yaitu, market cap di atas Rp 40 triliun dan total aset di atas Rp 10 miliar.
Kami merangkum beberapa perusahaan besar dari berbagai sektor. Mulai dari sektor perbankan, manufaktur, teknologi, energi, pertambangan, retail, perdagangan, kesehatan, dll.