Apa itu Conversion Rate? Jenis-jenis, Formula & Cara Optimasinya

Jika Anda memperhatikan tools analytic pada layanan iklan digital, Anda pasti menemukan suatu matriks bernama conversion rate.

Matriks ini harus Anda perhatikan untuk memonitor seberapa efektif strategi pemasaran digital Anda. Hal ini berkaitan dengan persentase pengunjung web yang melakukan action yang Anda targetkan.

Anda yang sedang belajar digital marketing, pelaku bisnis online di marketplace, pemilik usaha jasa yang memasarkan bisnis di internet, wajib membaca ulasan ini untuk mendapat wawasan tentang conversion rate.

5/5 - (1 vote)

Apa itu Conversion Rate?

Sebelum mengenal apa itu conversion rate, Anda harus tahu dulu apa itu konversi atau conversion.

Dalam konteks digital marketing, konversi atau conversion adalah suatu “action” atau tindakan dari audiens yang mendukung bisnis Anda, misalnya: subscribe, mengisi formulir, mengunduh konten, menghubungi contact person, hingga melakukan transaksi pembelian. 

Conversion rate adalah matriks yang menunjukan rasio konversi (dalam persentase) dari seluruh pengunjung web yang berhasil melakukan “action”. 

Lalu apa fungsi conversion rate? Matriks ini bisa Anda jadikan acuan untuk menganalisis seberapa efektif taktik pemasaran digital Anda.

Jadi, Anda tidak hanya bisa mengukur rasio konversi pada website Anda, tapi juga bisa untuk mengukur rasio konversi dari saluran pemasaran lain. Misalnya, email marketing, iklan berbayar, dan jenis lainnya.

Dengan kata lain, matriks ini bisa Anda gunakan untuk mengukur secara luas maupun secara spesifik.

Jenis-Jenis Conversion Rate

Seperti yang kami singgung di atas, rasio konversi bisa untuk mengevaluasi strategi pemasaran digital Anda. Dari situlah muncul beberapa jenis rasio konversi. Disruptive Advertising membaginya dalam beberapa jenis:

  • Overall conversion rate. Mengukur seberapa baik website Anda bisa mengkonversi traffic yang berasal dari segala sumber. 
  • Marketing channel conversion rate. Anda bisa mengecek, saluran iklan mana yang menghasilkan lebih banyak konversi. Apakah Google ads, Tiktok ads, Facebook ads, Twitter ads, dll.  
  • Page-level conversion rate. Setiap halaman pada website Anda memiliki performa yang berbeda-beda. Anda bisa melihat halaman mana yang cukup menarik untuk audiens dan bisa mendapat banyak konversi.
  • Campaign conversion rate. Matriks ini bisa jadi acuan untuk menganalisis apakah kampanye iklan Anda memberi dampak positif.
  • Tingkat konversi iklan individual. Hal ini masih di ranah iklan digital. Matriks ini bisa membantu Anda menganalisis hal yang lebih mikro misalnya berhubungan dengan copywriting.
  • Keyword conversion rate. Jenis ini sangatlah spesifik. Anda bisa menganalisis keyword mana yang efektif meningkatkan konversi dan layak untuk Anda optimasi.

List di atas hanyalah bagian permukaan. Kinerja dari setiap aspek atau saluran pemasaran digital bisa Anda evaluasi dengan matriks ini.  

Mengapa Conversion Rate Penting

Dalam konteks ini, conversion rate (CR) kerap dibandingkan dengan click through rate (CTR).

Antara conversion vs. click through rate, mana yang lebih penting.

Sebenarnya, kedua matriks ini mempengaruhi saluran yang berbeda pada marketing/sales funnels.

Sumber: cacoo.com

Click through rate adalah matriks untuk mengukur berapa banyak orang yang melakukan “klik” pada iklan Anda dan mengarah ke website atau landing page. Dengan kata lain, hal ini untuk mengukur tindakan audiens sebelum masuk ke situs web.

CTR bersinggungan dengan bagian teratas dari marketing funnels. Anda bisa mengacu pada matriks ini jika ingin mengoptimasi peringkat web di mesin pencari atau meningkatkan traffic ke blog.

Sedangkan CR bersinggungan dengan bagian tengah hingga akhir. Matriks ini akan mengukur tindakan audiens ketika sudah di dalam web.

Anda bisa mengacu pada CR ketika ingin meningkatkan jumlah subscriber, pendaftaran uji coba gratis, download e-book, mengikuti webinar hingga melakukan transaksi pembelian.

Banyak yang beranggapan jika percuma mendulang banyak klik tapi minim konversi. Tapi pada kenyataannya, klik yang tinggi berpotensi mendongkrak konversi.

apa itu conversion rate
Sumber: Wordstream

Kesimpulannya, baik itu CTR maupun CRO harus Anda perhatikan dan optimasi secara beriringan.

Cara Meningkatkan Conversion Rate 

Conversion rate optimization (CRO) adalah rangkaian strategi untuk meningkatkan rasio konversi suatu web. 

Berikut ini adalah beberapa strategi CRO yang bisa Anda terapkan.

1. Mengubah Penawaran

Ada terlalu banyak bisnis yang memberikan penawaran biasa di landing page-nya. Jika Anda memberi penawaran yang sama, lalu apa spesialnya? Apakah “out of the box” hanyalah sebuah slogan?

Cobalah untuk meminta pendapat audiens Anda. Cari tahu apa yang mereka butuhkan dan penawaran apa yang bisa Anda penuhi.

Anda juga bisa eksplorasi lebih lagi dan menguji coba beberapa penawaran unik.

2. Ubah Arus

Arus menuju konversi jangan sampai Anda membenturkan dengan “penghalang”.

Misalnya untuk mengunduh e-book, Anda meminta detail informasi yang sangat njlimet. Formulir njlimet itu adalah penghalang.

Audiens yang merasa tidak terlalu worth it untuk menukar identitas lengkap dengan e-book sederhana, pasti akan mengurungkan niatnya.

Maka dari itu, Anda harus mendesain arus konversi yang lebih efisien bagi audiens.

3. Mengoptimasi CTA

CTA atau call-to-action mungkin terlihat sepele, tapi ini adalah aspek yang cukup krusial.

Menurut Hubspot, CTA yang efektif menghasilkan leads adalah “teks” daripada gambar. Anda juga bisa menempatkannya di dalam artikel blog.

Untuk mengoptimasinya, Anda harus memikirkan penempatan dan copywriting-nya.

4. Memanfaatkan Pop Up

Ketika membuka suatu web, Anda pasti pernah melihat banner iklan yang tiba-tiba muncul. Itu adalah pop up.

Anda bisa memanfaatkannya untuk menyampaikan penawaran Anda.

Optimasi pop up dengan desain menarik, copywriting yang tepat, dan penawaran yang unik. 

5. Memanfaatkan Chat Box

Chat box akan memudahkan pengunjung web Anda untuk terkoneksi dengan customer service. Jadi saat mereka butuh informasi tambahan, customer service Anda bisa segera merespon.

Terkadang seseorang butuh dorongan lebih untuk lebih yakin saat melakukan keputusan pembelian. Dengan adanya chat box, Anda bisa meyakinkan audiens dengan lebih mudah.

6. Mengoptimasi Postingan Blog Potensial

Jika Anda memiliki suatu postingan blog yang banyak pengunjungnya, Anda bisa mengoptimasinya dengan menampilkan pop up khusus untuk halaman tersebut atau menerapkan CTA di situ.

Selain itu, utamakan postingan tersebut untuk selalu mendapat update supaya kontennya tetap relevan.

7. Remarketing Ads

Tentu tidak semua pengunjung web Anda akan melakukan action.

Tapi kebanyakan di antara mereka pasti cukup potensial. Untuk menjaga awareness mereka terhadap bisnis Anda hingga mereka terdorong melakukan action suatu saat nanti, Anda bisa memanfaatkan remarketing ads.

Dengan remarketing , audiens yang baru saja masuk ke website Anda akan melihat iklan tentang bisnis Anda di website lain yang mereka buka.

8. Menguji Coba Landing Page

Pada strategi ini, Anda harus mengeluarkan effort yang cukup besar. Pokoknya kerja keras bagai kuda.

Untuk bisa menemukan konsep landing page yang efektif menghasilkan konversi, Anda harus banyak melakukan uji coba.

Anda bisa menghadirkan beberapa konsep landing page dengan alur, penawaran, message, konten, copywriting, dan elemen lain yang berbeda.

Anda hanya perlu mengujinya di 10 halaman landing page. Setelah itu, temukan formula yang paling efektif dan optimasi landing page dengan formula tersebut. 

Cara Menghitung Conversion Rate 

Untuk menghitung conversion rate Anda dapat menerapkan rumus tertentu yang disebut “conversion rate formula”. Rumusnya bisa Anda lihat dari gambar berikut ini:

apa itu conversion rate
Sumber: wpexplorer.com 

Rumus di atas umumnya untuk menghitung tingkat konversi pada suatu website.

Anda yang berbisnis di marketplace juga bisa menghitung tingkat konversi dengan e-commerce conversion rate formula. Secara umum formulanya sama saja, hanya objeknya yang lebih spesifik ke toko Anda di marketplace.

Sumber: Quora

Sebenarnya Anda tidak perlu menghitungnya secara manual. Sudah ada banyak platform conversion rate calculator yang bisa Anda gunakan, misalnya dari Webfx.

Bahkan berbagai tools analytics bisa langsung menunjukan tingkat konversi di interface-nya.

Lalu sebenarnya berapa rasio konversi yang ideal?

WordStream melakukan sebuah riset untuk mencari tahu hal ini.

Rasio konversi untuk landing page di seluruh jenis industri rata-rata 2,35%. Tapi 25% dari seluruh daftar yang diteliti, bisa mendapatkan rasio konversi 5,31%.

Pencapaian rasio konversi yang mengagumkan berada di angka 11,45%, bahkan lebih. Tapi itu hanya 10% dari seluruh daftar.

Jika Anda mengambil angka rata-rata, 3% – 6% mungkin sudah cukup. Tapi apa Anda hanya ingin menjadi rata-rata? Anda masih memiliki kesempatan untuk mengoptimasinya hingga di atas 11%.

Conversion Rate: Matriks untuk Mengevaluasi Efektivitas Strategi Pemasaran Digital

Ketika bisnis Anda merambah dunia internet, Anda harus terbiasa dengan data. Conversion rate atau rasio konversi merupakan salah satu matriks data yang penting untuk Anda amati.

Rasio konversi menunjukan persentase jumlah pengunjung web yang melakukan action atau tindakan yang Anda targetkan, misalnya: subscribe, download e-book, mendaftar webinar, mencoba produk trial, hingga melakukan transaksi pembelian.

Anda bisa menganalisis matriks ini untuk mengevaluasi seberapa efektif strategi marketing Anda.

Kesimpulan

Dengan mengoptimasi rasio konversi, Anda bisa meningkatkan keuntungan pada bisnis Anda. Lakukan trial and error hingga Anda menemukan strategi yang paling efektif meningkatkan konversi. 

Mengenal apa itu conversion rate sangat penting supaya Anda memiliki visi yang jelas dalam menjalankan pemasaran digital, terlebih lagi jika Anda memiliki toko online.

Di samping itu, Anda juga semestinya menggunakan web hosting berkualitas tinggi untuk menjaga kepercayaan customer Anda. Dengan web hosting yang Jogjahost tawarkan, website Anda akan selalu berperforma tinggi.

Semoga artikel ini bisa menambah wawasan Anda di bidang ini.

Related Post:
Picture of Jho

Jho

Saya akan berbagi tulisan tentang definisi apapun yang berkaitan dengan dunia hosting, domain dan website.

1 thought on “Apa itu Conversion Rate? Jenis-jenis, Formula & Cara Optimasinya”

Leave a Comment

Content

Pilihan

Dapatkan layanan hosting unlimited murah dengan unlimited storage SSD, unlimited bandwith,litespeed webserver dan fitur unggulan lainnya di Jogjahost