Apa itu Inbound Marketing?
Inbound marketing adalah sebuah strategi pemasaran yang mengoptimalkan valuable content & experience untuk menarik target pelanggan.
Kontennya tidak sekedar menginterupsi perhatian audiens, tapi mengkoneksikan antara apa yang audiens cari dengan pemecahan masalah yang bisa Anda tawarkan.
Dengan kata lain, kontennya akan menyesuaikan dengan buyer persona.
Brian Halligan, CEO dan co-founder HubSpot-lah yang pertama kali mengemukakan konsep ini di tahun 2005. Perlahan tapi pasti, konsep ini terus bertumbuh. Di tahun 2012, ketenarannya mulai terlihat karena cukup banyak bisnis yang mengadopsi konsep ini.
Hal itu ditunjang oleh inbound marketing tools dan Inbound Marketing Certification Hubspot.
Marketo mencoba memberikan definisi sederhana dari inbound marketing. Jadi, pada prinsipnya, strategi ini membantu dan mendorong target audiens untuk bisa menemukan suatu bisnis dengan mudah.
Strategi ini akan menempatkan pelanggan di “kursi kemudi”, jadi mereka memiliki keleluasaan untuk memilih. Dengan demikian, bisnis Anda bisa terhubung dengan audiens yang benar-benar ingin mendengar apa yang bisnis Anda katakan.
Alih-alih berusaha mencari konsumen, strategi ini fokus dengan metode yang mengarah pada membangun brand awareness, mengembangkan relationship, dan menghasilkan prospek/lead.
Maka dari itu, strategi ini akan memanfaatkan setiap bentuk pull marketing, misalnya: pemasaran konten, event, blog, SEO, optimasi media sosial, dll.
Lebih jauh lagi, Hubspot telah merumuskan Flywheel Inbound Methodology yang mengusung 3 elemen utama: Attract, Engage, Delight.
Inbound Methodology: Flywheel
Dulu, Hubspot menggunakan Inbound Marketing Funnel sebagai model utama. Skemanya bisa Anda lihat dari gambar di bawah ini:

Ada banyak perusahaan yang mengaplikasikan model ini selama bertahun-tahun.
Namun, model ini memiliki celah yang cukup serius. Model ini terlalu menekankan pada leads, padahal seharusnya customer jadi fokus utama.
Maka dari itu, Hubspot berusaha mengatasinya dengan menciptakan model baru yaitu Inbound Marketing Flywheel.

Metode ini menjaga customer sebagai pusat strategi. Dengan kata lain, strategi yang memperoleh dan mempertahankan pelanggan akan jadi “kekuatan” untuk menggerakan flywheel.
Supaya momentumnya terus meningkat, “gesekan” yang memperlambat flywheel harus Anda minimalisir.
Pada model ini, tahap “Delight” tidak lagi berada di akhir. Delight atau kesenangan jadi pendorong utama untuk menghasilkan pelanggan yang puas, pengunjung web, dan sales-ready lead.
Setelah sudah ada cukup banyak pelanggan yang puas, mereka akan menggerakan flywheel menjadi lebih cepat. Pelanggan yang puas bisa Anda konversi menjadi promotor yang akan mempromosikan bisnis Anda dan membawa pelanggan baru lagi.
Strategi dengan model flywheel ini memiliki 3 elemen. Berikut penjelasannya.
1. Attract/Menarik
Dalam prinsip inbound marketing, Anda tidak bisa sembarangan menjangkau audiens. Anda harus menargetkan audiens yang berpotensi menjadi prospek/lead yang nantinya bisa jadi pelanggan yang bahagia.
Pada tahap inilah Anda harus mengembangkan konten yang memiliki value untuk target audiens tersebut.
Anda bisa meletakan konten tersebut di berbagai platform yang biasa dijangkau oleh target audiens, baik itu sosmed maupun website.
Selain konten mengenai panduan penggunaan, testimoni, promosi, diskon dan hal-hal sejenisnya, Anda juga bisa mengembangkan konten lain yang lebih kreatif. Misalnya, infografis, serial video, blog, e-book, dll.
Konten tersebut juga harus bisa mencerminkan bahwa Anda bisa memberikan pemecahan masalah untuk pelanggan (yang sesuai buyer persona).
Untuk menarik audiens di level yang lebih dalam, konten tadi bisa Anda optimasi penyebarannya menggunakan strategi SEO.
Jadi target audiens bisa menemukannya di SERP secara organik saat melakukan pencarian.
2. Engage/Mengikutsertakan
Komunikasi yang Anda lakukan dengan lead/prospek dan pelanggan, harus menggunakan pendekatan yang tepat.
Gunakan metode yang membuat lead/prospek dan pelanggan merasa terlibat. Dengan demikian, mereka bisa menjalin hubungan dengan bisnis Anda secara jangka panjang.
Nah, pada proses ini, Anda bisa lebih mudah memasukan informasi tentang value yang bisa bisnis Anda tawarkan. Utamakan menjual solusi daripada produk. Jadi, setiap kesepakatan antara bisnis Anda dan pelanggan berpotensi sama-sama untung (win-win solution).
Bagian customer service memiliki peran krusial pada tahap ini.
3. Delight/Memuaskan
Pada tahap ini, Anda harus menyediakan tim khusus untuk memberi nasihat ahli dan membantu pelanggan yang mengalami masalah kapan saja.
Anda bisa menggunakan chatbot dan survei pelanggan untuk mengumpulkan umpan balik dari pelanggan. Letakan hal tersebut pada setiap titik krusial dari customer journey.
Jangan lupa untuk memantau pergerakan audiens di akun sosial media bisnis Anda. Dari situ biasanya para audiens akan memberikan pertanyaan, saran, berbagi pengalaman dengan produk atau layanan, dll. Kemudian, Anda bisa memberikan respon langsung.
Tahap ini harus Anda kelola dengan baik. Saat pelanggan merasa puas dengan layanan dari bisnis Anda, mereka akan menjadi promotor atau corong pemasaran mouth to mouth.
Setelah mengetahui metodologinya, gambar berikut ini akan menunjukan tools yang bisa Anda aplikasikan untuk tiap-tiap tahap di atas.

Inbound vs Outbound vs Content Marketing
Jika membahas inbound marketing, pasti ada banyak orang yang bertanya-tanya, “apa itu inbound dan outbound marketing? Apa perbedaan inbound dan content marketing?”
Jika membicarakan inbound marketing vs outbound marketing bisa berarti membandingkan metode modern dan tradisional.
Outbound marketing adalah strategi marketing tradisional yang berusaha menjangkau pelanggan keluar. Metodenya bisa melalui penjualan door-to-door, pemasangan baliho, telemarketing, dll.
Di sisi lain, inbound marketing cenderung menarik target pelanggan dengan konten dan experience yang menyesuaikan personanya.
Anda bisa melihat perbedaan spesifiknya dari gambar di bawah ini.

Lalu bagaimana perbedaannya dengan content marketing?
Sebenarnya, content marketing adalah bagian dari inbound marketing. Content marketing adalah fondasi dalam strategi inbound marketing.
Ilustrasinya, inbound marketing ibarat sebuah payung yang membawahi banyak taktik unik. Nah, content marketing adalah gagang payungnya.
Inbound Marketing: Pemasaran Modern yang Mengutamakan Customer
Inbound marketing merupakan strategi marketing yang mengandalkan konten relevan dan berkualitas untuk menarik audiens yang berpotensi menjadi lead/prospek.
Strategi ini ibarat sebuah payung yang membawahi banyak taktik unik dan content marketing jadi tiang penyangganya. Platform pemasarannya cenderung online, misalnya, website, blog, sosial media, dll.
Metode terbaru untuk strategi ini menggunakan konsep Flywheel yang diusung oleh Hubspot.